kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dompet Dhuafa siapkan penanaman 1.000 hektar sawah produktif


Sabtu, 15 Agustus 2020 / 13:18 WIB
Dompet Dhuafa siapkan penanaman 1.000 hektar sawah produktif
ILUSTRASI. Petani menanam padi di kawasan Bantul, Yogyakarta, Minggu (16/12). Sebagian besar petani sudah mulai menanam padi karena sudah memasuki musim penghujan.KONTAN/Baihaki/16/12/2018


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengembangkan sumber daya pangan untuk kebutuhan pokok masyarakat, perlu kolaborasi besar yang berdaya saing kuat. Kemudian dapat juga mendukung pengembangan potensi masyarakat pesantren di pedesaan. Dompet Dhuafa melalui Social Trust Fund (STF) bersama OK Oce dan Pondok Pesantren Alam (PPA) Al Muhtadin, membangun sinergi Ketahanan Pangan di Desa Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (14/8)

Optimalisasi potensi lokal dalam rangka antisipasi pandemi berkepanjangan serta kemerdekaan pangan, menjadi konsen besar Dompet Dhuafa  yang terus dibangun. Setelah berhasil menggelar panen perdana dari hasil para petani binaan Dompet Dhuafa dan para santri yang ditanam di sawah irigasi seluas 50 hektar. 

Baca Juga: Tahun depan, program PEN menyasar enam sektor, ini rincian anggarannya

Selanjutnya, Dompet Dhuafa akan mempersiapkan perluasan sawah irigasi pertanian menjadi 1.000 hektar. Upaya tersebut untuk mendukung dan mendorong terciptanya usaha-usaha yang mengarah pada pengembangan potensi ekonomi ketahanan pangan berbasis masyarakat pesantren.

"Program tersebut merupakan salah satu solusi dari Dompet Dhuafa untuk mengatasi dan mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 yang belum juga usai serta menumbuhkan kemerdekaan pangan. Kami mengembangkan program ketahanan pangan berbasis pesantren, bertujuan agar warga, pesantren dan tokoh masyarakat dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah, dalam membangun ketahanan pangan," ucap Guntur Subagja, Direktur Social Enterprise Dompet Dhuafa dalam keterangannya, Sabtu (15/8). 

Nasyith Majidi selaku Ketua Yayasan DDR menambahkan pertanian menjadi salah satu objek vital yang sering diperbincangkan. Mengingat pertanian sendiri merupakan aset pangan nasional bagi kesejahteraan bangsa Indonesia. "Maka, Dompet Dhuafa melalui STF, menjalin kolaborasi besar yang berdaya saing kuat. Agar tercipta peluang-peluang kemakmuran bagi petani," ungkapnya.

"Kemudian juga membentuk perubahan hidup bagi masyarakat desa melalui upaya pemberdayaan secara komprehensif dari potensi lokal sosial masyarakat, potensi alam, sistem ekonomi dan potensi pendukung ekonomi. Sehingga tercipta kesejahteraan yang berkesinambungan bagi masyarakat desa," lanjut dia.

Baca Juga: Ini enam rencana strategis alokasi belanja non-kementerian dan lembaga tahun 2021

Dompet Dhuafa terus mengembangkan ekonomi kerakyatan yang memiliki dampak sosial besar. Di Sektor ekonomi menjadi sentra berpengaruh dalam menunjang kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam hal kedaulatan pangan. 

Melalui Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE) sebagai off-taker produk hasil pertanian, merupakan salah satu poin penting Dompet Dhuafa dalam memberikan dukungan berupa modal, pembelian hasil dan menawarkan hasilnya ke pasar. Termasuk dalam pengembangan yang  memadukan antara sosial enterprise dengan dana sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×