kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Dongkrak Bauran EBT, PLN Bakal Konversi 250 MW Pembangkit Diesel ke Surya pada 2022


Selasa, 01 Februari 2022 / 14:09 WIB
Dongkrak Bauran EBT, PLN Bakal Konversi 250 MW Pembangkit Diesel ke Surya pada 2022
ILUSTRASI. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Pulau Sebira, Kepulauan Seribu yang dibangun PLN UID Jakarta Raya.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

Hal ini bisa dilihat dari terus turunnya harga PLTS dan baterai. Pada tahun 2015 harga PLTS dipatok USD 25 sen per kilowatthour (kWh). Namun saat ini, harga PLTS mampu ditekan berkisar USD 5,8 sen per kWh, bahkan dengan tren saat ini dapat turun di bawah USD 4 sen per kWh.

Sedangkan untuk baterai hari ini harganya mencapai USD 13 sen per kWh yang dulunya sempat di angka USD 50 sen per kWh. Artinya, ada penurunan biaya hampir 80%.

Harga rata-rata paket baterai tipe Li-ion pada tahun 2020 adalah US$ 137 /kWh yang dulunya sempat di angka US$ 668 /kWh pada tahun 2013. Artinya, ada penurunan biaya hampir 80%. 

"Perkembangan teknologi dan inovasi mampu menekan mengurangi harga dari pembangkit EBT. Ini menjawab dilema antara energi bersih tapi mahal atau energi kotor tapi murah. Ini bisa dijawab, bahwa dalam kurun waktu energi bersih dan murah bisa dicapai," tegas Darmawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×