kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,41   -5,94   -0.64%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dongkrak produksi dan ekspor perkebunan, Kemtan siapkan strategi ini di 2019


Minggu, 23 Desember 2018 / 11:53 WIB
Dongkrak produksi dan ekspor perkebunan, Kemtan siapkan strategi ini di 2019


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Tahun 2019 Kementerian Petanian untuk sektor perkebunan akan berupaya untuk meningkatkan produksi dan ekspor. Hal ini mencakup komoditi-komoditi strategis yang diprioritaskan seperti teh, kopi dan kakao.

“Kita terutama masih berfokus pada ketersediaan benih komoditas strategis untuk ekspor. Tapi ini tidak termasuk sawit, karena sawit meliliki dananya sendiri dari perhimpunan dana dari sawit untuk sawit,” kata Direktur Jenderal Perkebunan Kemtan, Bambang di Bogor belum lama ini.

Bambang menyebutkan, untuk meninkatkan produksi, anggaran yang akan dialokasikan mencapai Rp 1 triliun. Dari nilai tersebut, 54% di antaranya dialokasikan untuk benih.

“Kalau untuk komoditi lainnya, kita dorong untuk pengembangan dan pembelian benih. Anggaran tahun ini 54% kita gunakan untuk benih dan 87% anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan dialokasikan di dinas-dinas di daerah. Hanya 13% untuk digunakan operasional di tingkat pusat,” ungkapnya

Selain itu, bentuk dukungan intensifikasi juga dilakukan. Hal ini mencakup pemberian sarana dan prasarana penunjang produksi.

“Ada bantuan pupuk, sarana produksi untuk meningkatkan produktivitas kebun supaya meningkat dalam jangka waktu pendek,” ujarnya.

Selanjutnya, untuk jangka panjang, program peremajaan terus diupayakan dengan replanting dan bantuan benih yang tersertifikasi.

“Dalam jangka panjang, tanaman-tanaman yang sudah produksi, kita bantu pupuk dan obat-obatan untuk lebih meningkatkan produksinya,” jelasnya.

Bambang melanjutkan, dalam koordinasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ditjenbun juga diimbau untuk memperbaiki kualitas kakao di tahun 2019.

“Kita rencanakan setidaknya ada anggaran Rp 1 triliun di tahun 2019 sebagai tambahan untuk perbaikan kakao. Tapi kita sedang mecari dukungan penganggaran untuk perbaikan kakao itu,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×