kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,06   -1,69   -0.19%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong ekspor, Mendag luncurkan aplikasi Inaexport


Selasa, 07 Juli 2020 / 15:56 WIB
Dorong ekspor, Mendag luncurkan aplikasi Inaexport
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto meninjau aktivitas perdagangan di Pasar Boyolali dan Pasar Pengging di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (1 Juli). Mendag menjelaskan mengenai tujuan tetap dibukanya pasar rakyat agar dapat memenuhi ketersediaan barang kebut


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai sarana berpromosi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara digital. Melalui aplikasi  Inaexport  Kemendag ingin terus mendorong peningkatan ekspor produk nonmigas.

Mendag menyampaikan, ekspor produk makanan dan minuman (mamin) masih terbuka lebar. Bahkan, saat ini ekspor mamin ke Jepang meningkat 200%.

Baca Juga: Jaga pasokan bahan pokok, Mendag: Pasar rakyat tetap buka dengan protokol kesehatan

Karena itu, Mendag terus mendorong para pelaku usaha di dalam negeri untuk memanfaatkan peluang. Geliat pasar di luar negeri, harus terus digarap dengan serius, termasuk oleh pengusaha UMKM.

Menteri Agus terus menyemangati agar UMKM semakin optimistis dan menjadikan krisis akibat Covid-19 sebagai peluang dan yang baik untuk melakukan akselerasi sehingga dapat memanfaatkan peluang ekspor ke pasar Jepang, juga negara-negara lain, secara optimal. 

Untuk dapat menembus pasar Jepang, sejumlah hal yang perlu diperhatikan para pelaku usaha Indonesia. Misal, pelaku usaha di Indonesia diharapkan dapat mengidentifikasi selera pasar di Jepang, mempersiapkan standardisasi dan sertifikasi berkaitan produk pangan olahan seperti izin BPOM dan HACCP untuk terjamin keamanan produknya, menjaga kualitas produk, sanitasi dan higienitas, perlunya uji kandungan nutrisi untuk persyaratan label, kesiapan kapasitas produksi, dan kecepatan merespons permintaan calon buyer.

Selain itu, perlu memenuhi regulasi dan persyaratan standar yang berlaku di pasar Jepang untuk produk pangan olahan Sehingga, produk ekspor Indonesia dapat bersaing di pasar Jepang, terutama dengan Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Tiongkok.

Apalagi, para importir Jepang, saat ini juga tak ingin bergantung lagi pada satu negara sebagai pemasok produk impor dan mulai memikirkan alternatif negara lain untuk membuat rantai pasok yang lebih terjamin keberlangsungannya sustainable. Hal itu semakin membuka peluang ekspor mamin yang lebih luas. 

Baca Juga: Jurus Kemendag dorong roda ekonomi berputar memasuki new normal

Menteri Agus menegaskan, Berbagai strategi disiapkan Kemendag untuk mengantisipasi penurunan kinerja ekspor yang lebih dalam pada semester ke-2 tahun 2020, antara lain memaksimalkan keberadaan perwakilan perdagangan di luar negeri untuk tetap mengawal berjalannya ekspor ke negara akreditasi dengan cara memonitor dan melaporkan perkembangan kondisi negara tujuan ekspor sehingga diperoleh info mengenai peluang dan hambatan ekspor secara cepat dan real time.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×