kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dorong ekspor, Mendag luncurkan aplikasi Inaexport


Selasa, 07 Juli 2020 / 15:56 WIB
Dorong ekspor, Mendag luncurkan aplikasi Inaexport
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto meninjau aktivitas perdagangan di Pasar Boyolali dan Pasar Pengging di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (1 Juli). Mendag menjelaskan mengenai tujuan tetap dibukanya pasar rakyat agar dapat memenuhi ketersediaan barang kebut


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Kemudian, melakukan promosi, business matching maupun one on one meeting antara eksportir dengan buyer di luar negeri secara virtual. Salah satu contohnya adalah pada tanggal 20 Mei 2020 lalu, ITPC Sydney telah memfasilitasi perjanjian kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Australia dengan total transaksi sebesar sekitar US$ 1,4 juta.

Seluruh kantor Atase Perdagangan dan ITPC akan digerakkan untuk terus mendorong promosi ekspor Indonesia secara virtual di masa pandemi Covid-19 ini.

Kemudian, mendorong pelaku usaha ekspor segera memanfaatkan akses pasar ke negara mitra FTA, seperti Indonesia-Australia CEPA (IA-CEPA) yang akan berlaku mulai 5 Juli 2020.

Dalam jangka pendek, Kemendag terus mendorong pelaku usaha untuk pengembangan ekspor yang difokuskan  pada sektor yang tumbuh positif di dalam negeri selama Covid-19 seperti makanan dan minuman olahan, alat-alat kesehatan, produk pertanian, produk perikanan, produk agroindustri, dll.

Baca Juga: Begini pengaturan kunjungan di ritel modern menurut Aprindo

Selain itu, ekspor difokuskan pada negara yang kondisi penanganan pandemi Covid-19 nya sudah pulih atau mulai pulih seperti China, Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan dan beberapa negara tujuan ekspor lainnya.

Mendag tak memungkiri, terdapat perubahan tren pasar, menyikapi hal itu dilakukan strategi peningkatan ekspor dibagi ke dalam tiga fokus produk, yaitu produk yang tumbuh positif selama pandemi Covid-19, produk yang kembali pulih pasca pandemi Covid-19, dan produk baru yang muncul akibat pandemi Covid-19.

Mendag menyebut, selama penanganan Covid 19 hingga masuk tahap era normal baru, peningkatan ekspor fokus pada sektor yang tumbuh positif selama pandemi, seperti makanan dan minuman olahan, alat-alat kesehatan, produk pertanian, produk perikanan, serta produk agroindustri.

Strategi berikutnya fokus ke produk yang kembali pulih pasca pandemi Covid-19, seperti otomotif, TPT, alas kaki, elektronik, besi baja dll.  Strategi berikutnya yang akan dijalankan akan fokus pada produk baru yang muncul akibat Covid-19, seperti produk farmasi dan produk-produk ekspor baru yang merupakan hasil relokasi industri dari beberapa negara ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×