kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong Energi Terbarukan, Konversi PLTD Jadi Salah Satu Strategi PLN


Selasa, 12 Juli 2022 / 20:10 WIB
Dorong Energi Terbarukan, Konversi PLTD Jadi Salah Satu Strategi PLN
ILUSTRASI. Karyawan PLN sedang memantau PLTD Lueng Bata Aceh. PLN terus mengembangkan energi baru terbarukan (EBT), salah satunya melalui konversi PLTD ke EBT.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dapat terus berjalan sesuai target yang ada.

Direktur Mega Proyek dan EBT PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, langkah mendorong EBT sejalan dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.

"RUPTL ke depan adalah RUPTL yang green sehingga kita akan selesaikan pembangkit dan jaringan transmisi serta distribusinya," ujar Wiluyo dalam Seminar dan Mini Exhibition oleh PT Wismatata Eltrajaya di Cikarang, Selasa (12/7).

Wiluyo melanjutkan, upaya ini sebagai bagian dari strategi mencapai bauran mix EBT sebesar 23% pada 2025 dan Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.

Untuk itu, menurutnya, butuh kolaborasi semua pihak untuk dapat mewujudkan target tersebut.

Baca Juga: PLN Dorong Pelaku Usaha Ketenagalistrikan Tingkatkan Layanan

Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto menyebutkan, ada tiga program konversi pembangkit yang kini tengah dilakukan PLN.

Program pertama yakni konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke PLTS Baterai atau pembangkit EBT lainnya sesuai ketersediaan energi setempat.

Kedua, penggantian PLTD eksisting dengan pembangkit gas. Ketiga, penggantian PLTD dengan cara melakukan koneksi sistem-sistem isolated ke Grid PLN.

"Pada tahap pertama dilakukan pada PLTD dengan total kapasitas 212 Megawatt (MW) yang akan di-hybrid dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan baterai sehingga sistem setempat dapat beroperasi selama 24 jam," terang Gregorius kepada Kontan, Selasa (12/7).

Lewat tahapan pertama ini, kapasitas PLTS ditargetkan mencapai 350 MW. Dengan demikian, diharapkan kontribusi untuk penambahan bauran EBT nasional dapat meningkat.

Adapun, untuk tahap kedua, PLN akan melakukan konversi PLTD sisanya dengan kapasitas sekitar 287 MW dengan pembangkit EBT lainnya. Penggantian ini akan disesuaikan dengan potensi sumber daya alam yang tersedia daerah setempat dan juga pertimbangan keekonomian yang terbaik.      

Selanjutnya, PLN juga akan melakukan konversi model lainnya yaitu dengan melakukan penggantian PLTD dengan pembangkit gas dan juga dengan melakukan interkoneksi sistem-sistem isolated yang selama ini ditopang PLTD menjadi terkoneksi ke grid.

"Pelaksanaan pengadaan sebagian program telah mulai dilaksanakan dan akan beroperasi bertahap guna mendukung peningkatan bauran EBT nasional," kata Gregorius.

Baca Juga: Mengintip RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan Sebagai Usulan DPR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×