Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengupayakan sejumlah insentif fiskal bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas (migas).
Hal ini diungkapkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu (2/6).
Dia menjelaskan, pihaknya tengah mempersiapkan proposal untuk memberikan keringanan-keringanan fiskal lebih lanjut yang nantinya akan disampaikan kepada Kementerian Keuangan.
“(Proposal) ini akan kami bahas dalam rapat intern dengan Kementerian Keuangan, di mana di situ terkait dengan masalah perpajakan, wilayah usaha yang harus diupayakan, karena ini juga merupakan masukan daripada Indonesian Petroleum Association (IPA),” ujar Arifin, Rabu (2/6).
Wacana pemberian insentif ini juga berkaitan dengan target lifting yang ingin dicapai pemerintah.
Seperti diketahui, pemerintah memiliki ambisi untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030 mendatang.
Baca Juga: Alih kelola Blok Rokan ke Pertamina didukung Gubernur Riau, Pertamina sambut baik
Sementara di tahun 2021, dalam APBN target lifting yang dicanangkan yakni lifting minyak bumi mencapai 705.000 bopd serta lifting gas bumi sebesar 975 barel setara minyak per hari alias barrels of oil equivalent per day (boepd).
Sebenarnya, di awal tahun ini, capaian lifting migas nasional masih lebih rendah dibanding target yang dicanangkan dalam APBN 2021.
Mengutip salinan materi paparan Kementerian ESDM pada raker 2 Juni 2021 yang diperoleh Kontan.co.id, hingga 20 Mei 2021 lalu, realisasi lifting minyak bumi baru mencapai 630.000 boepd, sementara lifting gas buminya sebanyak 962 boepd.
Kementerian ESDM percaya, insentif fiskal dapat memacu kinerja lifting KKKS. “Mereka (IPA) juga umumnya mendukung target 1 juta barel per hari, tapi di lain sisi juga mereka memberikan masukan bahwa harus ada ketentuan-ketentuan fiskal yang bisa memberikan keringanan buat mereka, ini yang sedang kami upayakan,” ujar Arifin.
Selanjutnya: SKK Migas memproyeksi capaian lifting migas tahun ini hanya 97,3% dari target APBN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News