Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
Namun, manajemen mengatakan proyeksi baru apakah bakal lebih positif akan kelihatan di kuartal kedua tahun ini, di mana penurunan harga gas teraplikasikan.
Mengulik laporan keuangan POLY, penjualan sepanjang kuartal ketiga 2019 senilai US$ 312,68 juta atau turun 12,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 358,3 juta.
Baca Juga: Didesak barang impor, penjualan POLY turun di kuartal-III tahun ini
Manajemen mengatakan penurunan penjualan disebabkan melemahnya harga jual produk. Hal ini disebabkan oleh penurunan kondisi ekonomi Indonesia umumnya dan sebagian wilayah di dunia.
Selain itu konsumsi polyester di China mengalami penurunan sehingga dialihkan melalui ekspor ke negara lain termasuk Indonesia. Lebih lanjut diketahui beban pokok penjualan POLY turut turun 11,2% year on year (yoy) menjadi US$ 290,04 juta sampai akhir September 3019 ini.
Beban yang menyusut belum dapat membantu kenaikan laba dikarenakan pendapatan yang terkikis. Sehingga laba kotor yang tercatat di kuartal-III 2019 ialah US$ 22,63 juta atau turun 27% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin US$ 31,36 juta.
Sementara itu pos beban lainnya turut menggerus perolehan bottom line POLY, alhasil sampai sembilan bulan pertama tahun ini perseroan membukukan rugi bersih US$ 3,16 juta. Padahal pada kuartal tiga tahun lalu perusahaan masih mencatatkan laba bersih US$ 16,78 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News