Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keandalan sistem kelistrikan pulau Flores terus meningkat setelah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berhasil melakukan pemberian tegangan pertama (energize) pada jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV).
Jaringan SUTT ini mengalirkan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Maumere menuju Gardu Induk (GI) Maumere.
Jaringan SUTT tersebut merupakan transmisi pertama yang dioperasikan di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara Yuyun Mimbar Saputra menjelaskan, beroperasinya jaringan transmisi ini akan meningkatkan pelayanan tenaga listrik kepada konsumen di Kabupaten Sikka.
Baca Juga: PLN beberkan kendala yang bisa hambat konversi kompor LPG ke kompor induksi
Selama ini, PLN mengevakuasi daya pembangkit melalui jaringan tegangan menengah 20 kV. Dengan adanya jaringan transmisi 150 kV ini tentu akan membuat listrik menjadi lebih andal.
“Sekarang kami sangat yakin menyampaikan kepada stakeholder bahwa PLN siap mendukung investasi di Flores,” ucap Yuyun dalam siaran pers di situs PLN, Sabtu (12/9).
Jaringan SUTT PLTMG Maumere – GI Maumere sendiri terbentang sepanjang 51,78 kilometer sirkuit (kms) dengan jumlah tower sebanyak 77 unit. Adapun total daya yang dapat disalurkan mencapai 40 Megawatt (MW).
Selain meningkatkan keandalan, beroperasinya jaringan SUTT PLTMG Maumere – GI Maumere ini juga meningkatkan efisiensi dan menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik di sistem kelistrikan Flores.
Menurut Yuyun, pihaknya tinggal selangkah lagi untuk merealisasikan interkoneksi sistem Ende dan Maumere. Interkoneksi ini menjadi syarat mutlak agar PLN dapat mengoptimalkan penggunaan pembangkit murah seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sokoria.
“Apabila kami berhasil merealisasikan interkoneksi sistem Flores, maka suplai energi listrik ke kota/kabupaten di pulau Flores akan lebih aman, andal, efisien,” jelas dia.
Baca Juga: PLN gencar melakukan konversi kompor LPG ke kompor induksi listrik
Yuyun juga mengaku, pandemi Covid-19 memberikan tantangan tersendiri dalam proses pembangunan jaringan transmisi, terutama dalam proses pemberian kompensasi kepada masyarakat. PLN pun bekerja sama dengan pemerintah desa dan pemerintah daerah, sehingga pemberian kompensasi dapat terlaksana dengan proses tatap muka minimal.
PLN juga tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terutama gugus tugas Covid-19 setempat agar segala kegiatan pembangunan jaringan transmisi tersebut tetap berjalan sesuai standar protokol yang berlaku. “Kami juga menyampaikan terima kasih, berkat dukungan seluruh stakeholder, transmisi ini bisa kita selesaikan,” pungkas Yuyun.
Selanjutnya: PLN klaim bisa hemat Rp 225 miliar per tahun setelah selesaikan proyek ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News