kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

DPNS siapkan dana untuk investasi pemeliharaan peralatan pabrik hingga Rp 1,5 miliar


Selasa, 18 Juni 2019 / 21:12 WIB
DPNS siapkan dana untuk investasi pemeliharaan peralatan pabrik hingga Rp 1,5 miliar


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) menyatakan tidak mengalokasikan dana belanja modal pada tahun ini. Perusahaan hanya menggelontorkan investasi untuk pemeliharaan peralatan pabrik untuk mendukung operasional.

Siang Hadi Widjaja, Direktur Utama DPNS menjelaskan pada tahun lalu perusahaan melakukan investasi barang modal sebesar Rp 1,62 miliar. Jumlah tersebut untuk perbaikan sarana dan prasarana pabrik, peralatan produksi dan laboratorium, penggantian alat transportasi dan lainnya.

Tahun ini, manajemen juga mengalokasikan dana kurang lebih sama. Namun dirinya mengatakan investasi tersebut rutin dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi, aktivitas dan produktivitas operasional perusahaan secara keseluruhan.

"Tidak ada capex, investasi hanya untuk peremajaan alat-alat saja, itu hanya sekitar Rp 1 miliar hingga Rp 1,5 miliar. Ini bukan penambahan kapasitas pabrik hanya untuk peremajaan saja," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (18/6)

Yang jelas, dirinya menyatakan perusahaan berupaya mengelola modal yang optimal supaya dapat memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Oleh karena itu, manajemen memastikan adanya keseimbangan yang memadai antara liabilitas dan ekuitas atau menjaga rasio modal yang sehat.

Saat ini, dirinya menyatakan belum ada rencana untuk menambah kapasitas pabrik. Apalagi saat ini operasional dan fokus penjualan ada di Kalimantan Barat. Oleh karena itu, manajemen akan menyesuaikan investasi dengan kebutuhan penjualan perusahaan.

"Kalau di industri lem dari dulu sudah ada kesepakatan, kan di daerah-daerah sudah ada pabrik lem juga. Kami tidak mau mengganggu sudah ada captive market-nya sehingga harga tidak akan fluktuatif. Kalau omset tinggi tetapi harga banting-bantingan juga sama saja," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×