kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DSI: 5 faktor menuju digital ekonomi


Kamis, 14 September 2017 / 21:06 WIB
DSI: 5 faktor menuju digital ekonomi


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Tidak bisa dipungkiri kondisi perekonomian kini sedang mengalami era disrupsi inovasi dengan ditandai hadirnya berbagai teknologi, dan platform baru. Ini kemudian memengaruhi model bisnis yang ada sekarang.

Akhirnya, para pelaku usaha dituntut agar mampu turut serta dalam perkembangan tersebut agar dapat melayani pelanggan yang menginginkan pelayanan serba cepat dan mudah.

William Chaylis, Regional Vice President SE Asia Data Systems International, Inc. (SDI) menyatakan, setidaknya ada lima bentuk digital transformation yang menjadi faktor meningkatnya demand perubahan menuju digital ekonomi di masyarakat.

Faktor pertama adalah mobile first. SDI sebagai perusahaan yang bergerak dalam pengembangan aplikasi mobile dari Amerika Serikat (AS) menyadari bahwa pola perilaku masyarakat mengharuskan menyajikan kemudahan akses langsung dari smartphone mereka.

Kedua adalah real time visibility. Ini memungkinkan para customer mengetahui secara langsung kondisi persediaan barang dan bagaimana delivery system dari barang yang akan dipesan.

Ketiga, pelaku bisnis harus memahami perilaku customer saat ini sebagai instant commerce. "Artinya, customer itu kalau melihat barang yang menarik mereka, mau langsung beli saat itu juga," tambah William.

Keempat adalah tracking systems. Pelanggan menginginkan adanya kemampuan yang mampu mendeteksi lokasi barang yang sedang dikirim dan sedang dalam proses delivery sehingga menjamin bahwa barang tersebut dapat sampai tepat waktu.

Terakhir adalah bagaimana membuka peluang dengan platform lain agar mampu tercipta kolaborasi antara satu pihak dengan yang lainnya. "Ini soal sharing economy karena tidak mungkin satu pihak bisa handle semuanya," pungkas William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×