kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

Teknologi PLTU Jawa IV bisa 10% lebih efisien


Kamis, 31 Agustus 2017 / 17:18 WIB
Teknologi PLTU Jawa IV bisa 10% lebih efisien


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PT Bhumi Jati Power yang merupakan operator PLTU Jawa IV berkapasitas 2x1.000 mw mengklaim teknologi ultra super critical yang diterapkan akan mampu lebih efisien. Dengan teknologi tersebut, perusahaan mengklaim bisa lebih efisien 8%-10% dibandingkan teknologi yang lainnya.

Boy Gemino Kalauserang, Direktur PT Bhumi Jati Power mengatakan, teknologi ini tidak hanya lebih efisien tetapi zero waste. Artinya, limbah dari PLTU tersebut bisa dimanfaatkan dalam bentuk lain seperti sebagai bahan baku semen dan beton. 

Selain itu, dampak ke lingkungan juga dapat terkendali. "Ultra super critical itu akan efisiensi 8%-10%, artinya dengan penggunaan batubara yang rendah tapi bisa keluarkan energi yang sama," kata dia di Jepara, Kamis (31/8).

Kalau bisa mereduksi penggunaan batubara sebesar 8%-10% artinya perusahaan bisa menghemat penggunaan batubara. Asal diketahui, kebutuhan batubara PLTU Jawa IV mencapai 7 juta ton per tahun dengan spesifikasi 4.800 kkal. 

Nantinya, limbah debu juga akan bisa memberikan dampak ekonomis bila diolah kembali. "Jelaga dalam boiler itu bisa dimanfaatkan untuk bahan baku semen atau beton, jadi kalau dilihat teknologi ultra super critical itu zero waste (nihil limbah)," lanjutnya.

Iwan Hadiantoro, Direktur PT United Tractors Tbk (UNTR) mengatakan, dimulainya proyek PLTU Jawa IV ini akan mengubah portofolio bisnisnya. Seperti diketahui, saat ini sektor pertambangan masih menjadi bisnis inti perusahaan. Sebanyak 80% pendapatan UNTR berasal dari pertambangan.

Apabila proyek tersebut selesai, UNTR menargetkan kontribusi pendapatan dari sektor tambang hanya berkisar 65% saja. Saat ini UNTR menggenggam 25% saham PT Bhumi Jati Power, sedangkan sebanyak 50% digenggam oleh Sumitomo Corporation dan PT Kansai Electric sebanyak 25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×