kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.205   64,44   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,16   1,11%
  • LQ45 879   12,29   1,42%
  • ISSI 221   1,13   0,52%
  • IDX30 449   6,77   1,53%
  • IDXHIDIV20 541   6,33   1,18%
  • IDX80 127   1,54   1,22%
  • IDXV30 135   0,55   0,41%
  • IDXQ30 149   1,80   1,22%

JCM Indonesia-Jepang tawarkan teknologi bersih


Kamis, 31 Agustus 2017 / 20:16 WIB
JCM Indonesia-Jepang tawarkan teknologi bersih


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Joint Credit Mechanism (JMC) Indonesia-Jepang menawarkan agar setiap industri yang bergerak di bidang pengolahan kertas untuk menggunakan teknologi hemat energi dan mampu menekan efek Gas Rumah Kaca (GRK).

Salah satu perusahaan yang saat ini tengah menggunakan teknologi ramah lingkungan adalah PT Fajar Surya Wisesa Tbk (Fajar Paper), salah satu perusahaan produsen kertas yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Fajar Paper memanfaatkan teknologi hemat energi khusus teknologi proses daur ulang kertas bekas (OCC Line).

Kepala Sekretariat JCM Indonesia Dicky Edwin Hindarto mengatakan tujuan utama JCM menggunakan teknologi tersebut adalah untuk menghemat konsumsi listrik untuk setiap ton kertas yang diproduksi. JCM memanfaatkan teknologi Jepang ini, khususnya sistem proses OCC Line yang efisien dan mampu menekan GRK.

“Proyek JCM di Fajar Paper ini telah siap dioperasikan dan pada saat beroperasi penuh mampu menurunkan konsumsi listrik hingga 10%. Sementara emisi GRK bisa diturunkan sekitar 14.000 ton CO2 per tahun,” kata Dicky dalam keterangan pers, Jakarta, Kamis (31/8).

Ia melanjutkan, program tersebut akan menambah jumlah pengurangan emisi GRK yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Fajar Paper melalui program Clean Development Mechanism (CDM) yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa, melalui United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Menurut Dicky setiap perusahaan sudah seharusnya berupaya mengurangi efek GRK dan memasukkannya dalam tanggung jawab sosial perusahaan terutama di bidang lingkungan hidup.

Dicky melanjutkan, JCM mendorong kerja sama antara institusi-institusi, baik pemerintah maupun swasta, di Indonesia dan di Jepang untuk mempromosikan lebih banyak implementasi pengembangan usaha yang rendah emisi karbon. Kerja sama yang terjalin diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk menurunkan emisi GRK.

Catatan saja, JCM Indonesia-Jepang mulai dijalin sejak tahun 2010. Untuk memudahkan penyebaran dan mendorong kegiatan kerja sama ini, dibentuk JCM Sekretariat Indonesia pada tahun 2014. Jumlah total proyek JCM yang sedang dan telah diimplementasikan di Indonesia sampai saat ini sebanyak 29 proyek dengan nilai total investasi sejumlah kurang lebih US$ 150 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×