Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Salah satu entitas anak PT Intraco Penta Tbk yakni PT Tenaga Listrik Bengkulu mendapatkan suntikan pinjaman dari dua bank asal China yakni Export Import Bank of China dan Industrial and Commercial Bank of China dengan nilai pinjaman sebesar US$ 270 juta atau setara dengan Rp 3,51 triliun (asumsi rupiah Rp 13.000 per dollar AS).
Pinjaman tersebut akan dipergunakan oleh PT Tenaga Listrik Bengkulu sebagai modal kerja untuk pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2X100 Megawatt berbahan bakar batubara yang berlokasi di Desa Teluk Sepang, Pulo Baai, Propinsi Bengkulu.
"Adapun total penanaman modal atau investasi untuk proyek pembangkit listrik ini seluruhnya berjumlah 360 juta dollar AS atau setara dengan Rp 4,68 triliun," papar Sekretaris Perusahaan Intraco Penta, Ruddy Solang dalam keterbukaan informasi, Jumat (4/11/2016).
Ruddy menyebutkan, proyek pembangkit listrik ini merupakan PLTU pertama milik Inta Group, dimana struktur kepemilikannya dikuasai oleh Power Construction Corporation of China (PowerChina) sebesar 70 persen dan Inta Group melalui entitas anak PT Inta Daya Perkasa sebagai pemegang saham sebesar 30 persen pada PT Tenaga Listrik Bengkulu.
Berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik (power purchase agreement) yang ditandatangani bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan memasok listrik kepada PLN untuk jangka waktu 25 tahun.
Proyek tersebut merupakan salah satu proyek penting yang menjadi bagian dari program kelistrikan 35.000 Megawatt yang dicanangkan pemerintah serta bagian penting dari sistem jaringan kelistrikan di Sumatera khususnya Sumatera bagian Selatan.
Sekadar informasi, PT Tenaga Listrik bengkulu merupakan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur pembangkit tenaga listrik yang berkedudukan di Jakarta Utara.
(Iwan Supriyatna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News