kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Duet Pengembang Raksasa Properti Australia Asal Indonesia Pecah Kongsi


Selasa, 12 Maret 2024 / 18:58 WIB
Duet Pengembang Raksasa Properti Australia Asal Indonesia Pecah Kongsi
ILUSTRASI. Apartemen yang dikembangkan Crown Group di Australia. Usai bermitra 30 tahun, Duet Pengembang Raksasa Properti Australia Asal Indonesia Pecah Kongsi


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.I D- JAKARTA, Dua sosok pengembang properti di Australia asal Indonesia melalui perusahaan Crown Group, yakni Paul Sathio dan Iwan Sunito, memutuskan pecah kongsi. Keputusan pecah kongsi ini diambil setelah kedua pihak bermitra dalam kurun waktu hampir 30 tahun.

Paul Sathio selaku Co-Founder and CEO Crown Group Holdings dan juga pemegang saham terbesar Crown Group mengajukan tuntutan untuk memutuskan kerja sama dengan Iwan Sunito dan melikuidasi Crown Group.

Paul, melalui PNR International, terpaksa mengajukan tuntutan di pengadilan karena perselisihan berkepanjangan dengan Iwan Sunito selaku mitra bisnisnya.

Baca Juga: Menelisik Prospek Sektor Properti di Koridor Timur Jakarta

Tindakan hukum ini menandai eskalasi perselisihan berkepanjangan dua pendiri Crown Group, yang mengakibatkan kegiatan bisnis perusahaan terombang-ambing sejak beberapa tahun terakhir.

Untuk menghindari kepincangan lebih lanjut, Paul Sathio, satu-satunya pemegang saham yang aktif menjaga kelangsungan operasional Crown Group menyuntikkan modal ke perusahaan guna melanjutkan sejumlah kegiatan, seperti pembayaran gaji-gaji karyawan, pembayaran sewa kantor, pembayaran pajak, pembayaran bunga bank, hingga pembayaran tagihan dari para sub-kontraktor.

Adapun, total dana yang telah diguyurkan untuk menjaga agar Crown Group tetap beroperasi dalam beberapa tahun terakhir bahkan sudah mencapai hampir AU$ 50 juta atau sekitar Rp 500 miliar.

Baca Juga: SK Group Korea Selatan akan Melepas Sejumlah Aset di Asia Tenggara

Berdasarkan pengajuan gugatan di pengadilan, Paul telah menunjuk BDO Australia selaku likuidator sementara (provisional liquidator) pada Agustus 2023.

BDO Australia memiliki wewenang atas semua aset Crown Group yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi kewajiban dalam bentuk utang atau tagihan lainnya dan untuk menyelamatkan kekayaan Crown Group yang masih tersisa.

Sebelumnya, Paul Sathio dan Iwan Sunito telah membuat kesepakatan dalam hal pembagian portofolio Crown Group pada bulan September tahun 2022.

“Kemitraan antara Paul Sathio dan Iwan Sunito sudah tidak dapat dilanjutkan. Oleh karena itu, manajemen menunjuk pihak independen (likuidator) untuk mengendalikan perusahaan,” ujar Manajemen Crown Group, dalam pernyataan resmi, Selasa (12/3).

Crown Group tercatat telah merampungkan sejumlah proyek besar berlokasi strategis seperti Top Ryde City Living-Top Ryde, Skye-North Sydney, V Parramatta, Arc-Sydney CBD, Infinity-Green Square, Waterfall-Waterloo, dan The Grand–Eastlake.

Baca Juga: Ebisu Akan Menjadi Hunian Pertama yang Selesai Dibangun Mastery by Crown Group

Adapun Paul Sathio dan Iwan Sunito saat ini telah berpisah dan menjalankan bisnis pengembang properti masing-masing tanpa memiliki keterkaitan satu sama lain. Iwan Sunito memiliki beberapa sayap usaha baru seperti One Mastery Developments Pty Ltd. dan One GC Chatswood Pty Ltd.

Sedangkan Paul Sathio kini menjalankan bisnis properti di bawah bendera Sathio Group Pty Ltd. Perusahaan tersebut telah mengakuisisi beberapa lokasi pengembangan properti dan apartemen mewah di sejumlah kota Australia seperti Sydney dan Brisbane.

Sathio Group saat ini memiliki beberapa proyek antara lain proyek mixed residential di Burwood and 2 proyek besar di Bringelly, masing-masing seluas 2 hektare dengan total apartemen lebih dari 1.100 unit.

Bringelly berlokasi dekat dengan bandara baru Sydney yang direncanakan selesai dalam 2 tahun mendatang lengkap dengan fasilitas kereta ringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×