Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Land Indonesia (ALI) menuturkan bahwa penjualan properti tercatat melambat hingga kini.
Presiden Direktur ALI, Wibiwo Muljono mengatakan hal ini bisa diakibatkan oleh kehadiran tahun politik yang akan berlangsung pada Februari mendatang.
"Penjualan di bawah ekspetasi beberapa bulan belakangan, berat. Kami yakin Pemilu akan berjalan baik tapi kita tahu sentimen market akan mempengaruhi pembelian. Namun kita sudah memiliki beberapa program sebagai antisipasi," ujarnya ditemui oleh media pada acara Ground Breaking Ceremony Singapore Intercultural School (SIS) di Cakung Jakarta Timur, Selasa (26/9).
Ia melanjutkan, sepanjang sisa tahun ini ALI tidak meluncurkan proyek baru dan fokus menjual proyek yang sudah ada. Adapun proyek yang diunggulkan oleh ALI masih berada pada proyek rumah tapak eco living, Asya.
Baca Juga: Investor Kakap Mulai Masuk Proyek IKN
Wibowo menuturkan kontributor pendapatan terbesar masih berasal dari penjualan unit di Asya. Saat ini jumlah keluarga di Asya yang sudah menghuni 6 kluster adalah sebanyak 360 kepala keluarga dari total 500 rumah yang sudah dihandover pada konsumen.
Township Asya terletak di kawasan Jakarta Garden City. Selain dilengkapi dengan fasilitas pendidikan, Asya juga dilengkapi dengan area komersial Genova. Wibowo mengatakan pihaknya akan terus menambah tenant potensial untuk mengisi Genova.
Tahun ini Genova telah menerima Vilo Gelato di area Linear Park, sebuah area terbuka hijau seluas 6.000 meter. Selain itu, pihaknya juga telah menerima Starbucks, Janji Jiwa, hingga Pagi Sore.
Dia mengatakan, dengan hal tersebut pihaknya bisa membuat gaya hidup di Asya menjadi lebih baik dan dapat menjaga nilai investasi terhadap investor.
"Harapannya dengan keberadaan SIS dan komersial yang hidup serta brand yang mumpuni bisa membuat gaya hidup di Asya lebih baik. Walau rumah tempat tinggal, Asya juga dinilai sebagai investasi jadi harus dijaga sisi pricing dan kenaikannya. Sampai saat pricing bisa dijaga dan terus naik dari tahun ke tahun," urainya.
Ia menambahkan, dari sisi penjualan, selama pandemi yang dinamis, pihaknya dapat mempertahankan kenaikan harga sebesar sekitar 5%. Sejak pertama kali diluncurkan, tanah yang dahulu dibanderol Rp12,5 juta hingga Rp13 juta per meter persegi, kini sudah melonjak hingga Rp25 juta hingga Rp26 juta per meter persegi.
Melihat hal ini, selain menggenjot jumlah tenant Genova, ALI juga akan meluncurkan klaster baru tahun depan. Klaster terbaru Asya, Madara, direncanakan meluncur pada semester II tahun depan.
Wibowo tidak membeberkan harganya, namun harga unit di klaster Madara ini akan lebih tinggi dari klaster Kelimutu yang dibanderol mulai dari Rp2,9 miliar.
Tak hanya Madara, ALI juga berencana akan meluncurkan Ammaia di Pasar Kemis dan Suara Sutra. ALI berharap kehadiran Ammaia dapat menandingi kontribusi penjualan Asya. Peluncuran Ammaia ini, direncanakan paling telat terjadi pada akhir November atau awal Desember 2023.
Baca Juga: Simak Tren Akuisisi 2023, Tetap Jalan meski Akuisisinya Kini Berbayar
"Harga penjualan Ammaia dimulai pada Rp1,7 miliar hingga Rp2 miliar. Total akan ada 280 unit dan terdapat Eco Forest, sebagai gambarannya seperti Tebet Eco Park," papar Wibowo.
Tak hanya klaster Madara di Asya dan Ammaia, Astraland juga akan melincurkan klaster baru di Adaraland di Cibubur. Rencananya, klaster baru ini akan diluncurkan tahun depan.
Mengenai segmen apartemen pihaknya belum memiliki rencana mengembangkan proyek baru dalam waktu dekat. Namun ia membuka pihaknya sedang mengembangkan Garden Villa. Proyek Garden Villa tersebut sudah mulai berjalan dan diproyeksikan selesai akhir tahun 2023 dan sudah bisa serah terima villa tersebut.
"Mengenai capex, semua sudah sesuai dengan budget. Kami jaga cawhflow juga. Semua digunakan untuk infrastruktur. Kami belum mau menambah lahan lagi, baik itu akuisisi atau yang baru. Saat ini masih cukup, total land bank kami sekitar 200 hektar," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News