kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,41   -13,08   -1.42%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dugaan monopoli pembayaran jasa parkir, KPPU akan panggil OVO


Jumat, 23 Agustus 2019 / 19:07 WIB
Dugaan monopoli pembayaran jasa parkir, KPPU akan panggil OVO
ILUSTRASI. Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebutkan akan segera memanggil perusahaan teknologi finansial OVO, PT Securindo Packatama Indonesia dan pihak terkait lainnya terkait dugaan monopoli sarana pembayaran parkir di pusat perbelanjaan milik Lippo Grup.

"KPPU akan memanggil para pihak sesuai dengan kebutuhan penyelidikan," kata Guntur, Jumat (23/8).

Baca Juga: KPPU segera siapkan jadwal sidang dugaan kartel tiket pesawat

Pemanggilan pihak-pihak terkait itu guna mengumpulkan setidaknya dua alat bukti terkait kasus tersebut. Meski begitu, KPPU belum memastikan kapan pemanggilan akan dilakukan.

KPPU melihat, ada indikasi praktik bisnis yang kurang sehat yang dilakukan oleh platform pembayaran yang juga terafiliasi dengan Grup Lippo tersebut di tempat parkir di pusat perbelanjaan.

Sebelumnya Guntur menyatakan pusat perbelanjaan merupakan tempat yang terbuka untuk umum. Bukan tempat yang hanya boleh didatangi pihak terbatas. ”Pusat perbelanjaan itu jatuhnya publik,” tandas Guntur.

Bukan hanya itu, sekalipun Lippo dan OVO terafiliasi, dengan memberikan kewenangan mengelola pembayaran di parkiran pusat perbelanjaan milik Lippo juga seharusnya tidak diperbolehkan. Pasalnya, hal ini menutup peluang terhadap pelaku lain yang memiliki layanan dan kemampuan seperti OVO.

Baca Juga: Simplifikasi cukai rokok dinilai akan menjadi ancaman bagi industri hasil tembakau

Karena faktanya, Guntur menambahkan, saat ini masyarakat memiliki beragam alat transaksi pembayaran berbasis digital termasuk dalam bentuk kartu. OVO hanya salah satu di antaranya saja.

”Kalau pusat perbelanjaan ingin cashless, dia tidak bisa satu pilihan saja. Kalau misalnya ada 10 saja alat pembayaran yang tersedia sekarang dan sudah digunakan masyarakat, masa harus dimiliki seluruhnya, tidak efisien dong bagi masyarakat. Harus ada pilihan,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×