kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.954   -84,00   -0,50%
  • IDX 5.976   -19,71   -0,33%
  • KOMPAS100 846   -0,80   -0,09%
  • LQ45 671   3,13   0,47%
  • ISSI 186   -0,55   -0,29%
  • IDX30 354   1,55   0,44%
  • IDXHIDIV20 432   5,16   1,21%
  • IDX80 96   0,17   0,18%
  • IDXV30 102   -0,24   -0,24%
  • IDXQ30 118   1,55   1,33%

Dukung Food Estate, Bulog bangun gudang beras dan rice milling plant di Kalteng


Selasa, 21 Juli 2020 / 20:17 WIB
Dukung Food Estate, Bulog bangun gudang beras dan rice milling plant di Kalteng
ILUSTRASI. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso usai?peresmian Kopi Jenderal di kantor Perum Bulog, Jakarta, Rabu (19/2). (Kontan/Lidya Yuniartha)


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog akan membangun gudang penyimpanan beras dan rice milling plant di sekitar lokasi Food Estate di Kalimantan Tengah. Ini sebagai upaya untuk menyerap produksi petani.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, untuk membangun gudang penyimpanan beras, Bulog sudah melakukan pembebasan lahan.

Baca Juga: Prabowo Subianto berminat beli 15 jet tempur eurofighter typhoon

Bulog juga menyiapkan pembangunan gudang dan rice milling plant tersebut di Kabupaten Pulang Pisau. pasalnya, di daerah tersebut sudah ada sekitar 48.000 hektare yang telah aktif memproduksi beras hingga 4 ton per hektare setiap tahunnya.

"Dari 165.000 hektare luas proyek food estate yang direncanakan, ada 48.000 hektare sawah di Pulang Pisau yang sudah produksi. Artinya produksi akan banyak, belum daerah-daerah lain yang sekarang mulai tanam, artinya akan menjadi sumber swasembada pangan baru di Indonesia," kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa, (21/7).

Adapun, ditargetkan pembangunan gudang dan rice milling ini segera selesai sehingga dapat digunakan pada bulan Oktober 2020 hingga Maret 2021.

Baca Juga: Food Estate dan Pertahanan Negara

Dia menambahkan, nantinya pembuatan gudang baru ini akan lebih difokuskan untuk penyimpanan pangan dalam bentuk gabah sehingga bisa lebih awet dan siap giling menggunakan fasilitas rice milling Bulog.

Dia pun mengatakan nantinya Bulog akan turut berpartisipasi di bagian hilirisasi atau sebagai off taker.

Menurut Budi, lahan food estate yang luas ini menjadi salah satu potensi swasembada pangan di Indonesia, khususnya dalam menjawab peringatan lembaga  pangan dunia FAO yang menyebutkan adanya potensi krisis pangan akibat kekeringan.

Adapun, sampai saat ini Bulog masih mengelola 1,4 juta ton beras. Menurut Budi stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×