Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Graha Sejahtera (Sampoerna Kayoe), produsen kayu olahan terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia, meresmikan Ecotourism di Rimbo Ulu, Tebo, Jambi.
Pembangunan Ecotourism yang dikemas dalam program konservasi “Lestarikan Bumi, Mulai dengan Aksi” diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi alam dan keanekaragaman hayati.
Dalam upaya untuk menciptakan ekowisata yang berkelanjutan, Sampoerna Kayoe telah bekerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sari Mulyo. Kolaborasi dengan komunitas petani lokal ini bertujuan membangun fasilitas ecotourism yang tidak hanya mempromosikan keanekaragaman hayati, tetapi juga mempertahankan warisan budaya setempat.
Baca Juga: Daftar Konglomerat Baru Berharta Triliunan Rupiah Berkat IPO di Bursa Saham
Direktur Komersial Sampoerna Kayoe, Edward Tombokan, mengungkapkan pihaknya antusias terhadap kegiatan ini. Ia bilang, Sampoerna Kayoe berharap program ecotourism ini akan bermanfaat untuk aspek konservasi, pemberdayaan, dan pendidikan lingkungan.
Ia melnajutkan, fasilitas ini merupakan salah satu komitmen kami terhadap implementasi pengelolaan hutan lestari yang bertanggung jawab, serta menciptakan manifestasi yang kuat untuk melestarikan alam dan budaya lokal untuk belajar tentang pentingnya konservasi dan keanekaragaman hayati dalam menjaga keberlangsungan alam.
"Semoga ke depannya ecotourism dan program ini dapat menjadi inspirasi berkelanjutan, magnet wisata alam yang baru bagi masyarakat sekitar, dan digunakan sebaik mungkin untuk seluruh masyarakat Rimbo Ulu, Tebo,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (8/6).
Sebagai wujud komitmen, lanjutnya, Sampoerna Kayoe juga berperan aktif dengan mendistribusikan berbagai jenis bibit tanaman Multipupose Tree Species (MPTS) seperti durian, petai, matoa dan rambutan rafia dengan total sebanyak 200 bibit pohon.
Baca Juga: Ramai-Ramai Mencuil Peluang Bisnis di Energi Baru Terbarukan
Selain itu, Sampoerna Kayoe juga memberi kontribusi melalui penyaluran benih ikan nila sebanyak 1.000 ekor untuk meningkatkan ragam ekosistem air di area bernilai konservasi tinggi.
Kegiatan pembagian bibit tanaman dan benih ikan nila tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan ragam ekosistem di area bernilai konservasi tinggi, serta menjadi bagian dari upaya Sampoerna Kayoe dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan keanekaragaman hayati di Rimbo Ulu, Tebo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News