Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya kredit konstruksi merupakan permasalahan utama yang dihadapi pengembang rumah subsidi dalam membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Untuk itu, Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) berinisiatif membantu developer untuk mengurai kendala tersebut.
Jamkrindo akan bekerjasama dengan Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) dengan memberikan jaminan pembiayaan bagi pengembang berskala Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) serta koperasi di seluruh Indonesia. Keduanya telah meneken nota kesepaham (Memorandum of Understanding/MoU) pada Jumat (6/4).
Dengan kerjasama ini, seluruh pengembang kecil anggota REI dapat mengakses sumber pembiayaan kepada lembaga keuangan bank maupun non bank untuk proyek-proyek yang sedang dan akan dikerjakan melalui fasilitas penjaminan yang dimiliki oleh Jamkrindo baik penjaminan cash loan maupun non cash loan.
Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto mengatakan kerjasama tersebut merupakan salah satu solusi konkret membangun sinergi BUMN dengan swasta dalam mendukung program nasional sejuta rumah. "Lewat penjaminan yang akan kita lakukan bisa membantu cash flow pengembang sehingga lebih lancar dalam merealisasikan program sejuat rumah," kata Randi di Jakarta, Jumat (6/4).
Penjaminan yang disiapkan Jamkrindo dalam kerjasama ini sekitar Rp 25 miliar. Randi bilang, produk penjaminan Perum tersebut dapat memenuhi semua kebutuhan penjaminan dalam mengembangkan properti bersubsidi maupun non subsidi.
Randi berharap, dengan jaminan tersebut maka pengembang juga bisa mendapatkan pembiayaan dengan bunga yang lebih baik. "Dengan kerjasama yang saling menguntungkan akan menghilangkan keraguaan dari para kreditur untuk menyalurkan pembiayaan kepada para pengembang anggota REI yang membutuhkan pembiayaan karena ada jaminan dari Perum Jamkrindo,” tutur Randi Anto.
Produk penjaminan yang ditawarkan Perum Jamkrindo antara lain Penjaminan Kredit Modal Kerja Konstruksi, Penjaminan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Penjaminan SCF (Supply Chain Financing), Penjaminan/Kontra Bank Garansi (BG) dan Surety Bond.
Melalui kerjasama ini Perum Jamkrindo melakukan proses penjaminan sesuai dengan ketentuan penjaminan yang berlaku terhadap pengajuan kredit oleh Anggota REI atas rekomendasi dan seleksi yang telah dilakukan REI.
Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata mengatakan, bunga kredit konstruksi adalah permasalah utama bagi anggota asosiasi itu dalam membangun rumah subsidi. Bunga konstruksi saat ini masih sangat tinggi dan kupon paling tinggi dikenakan bagi pengembang rumah MBR bisa mencapai 13%-14%. "Padahal rumah yang mereka jual dipatok harus murah tapi beban bunya pembiayaannya paling tinggi," kata pria yang akrab disapa Eman itu.
Oleh karena itu, REI menyambut baik kerjasama dengan Jamkrindo. Eman berharap lewat kerjasama itu, pengembang bisa mendapatkan kupon yang lebih murah dari lembaga pembiayaan dan gejolak yang timbul jika terjadi tekanan di bisnis properti bisa diminimalisir.
REI menargetkan kredit konstruksi untuk program rumah subsidi bisa turun ke level 8,5% -9%.
Eman bilang, upaya menyiapkan akses-akses pembiayaan kepada Anggota REI khususnya UMKM yang membangun rumah bersubsidi di daerah-daerah merupakan salah satu program strategis kepengurusan REI saat ini.
Pihaknya akan terus memikirkan terobosan-terobosan lain dalam mendukung pembiayaan modal kerja demi kemajuan usaha seluruh anggota REI.
“Dengan jumlah anggota sebanyak 4.500 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 3.500 perusahaan diantaranya merupakan pengembang rumah menengah bawah diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas penjaminan Perum Jamkrindo sehingga akses pembiayaan tidak lagi menjadi masalah dan target pembangunan 250.000 rumah MBR tahun ini bisa tercapai,” kata Eman.
Sementara Jamkrindo menyiapkan pembiayaan untuk properti tahun ini sebesar Rp 10 triliun. Menurut Randi, jumlah itu sekitar 7% dari totak kapasitas penjaminan pembiayaan yang dimiliki perusahaan saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News