Dwi Aneka Jaya siapkan akusisi pabrik bulan ini

Selasa, 14 April 2015 / 17:12 WIB

ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa di Tanah Air yang memiliki produk asuransi mikro mencatat adanya peningkatan jumlah nasabah. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)

Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk ingin memperbesar bisnisnya tahun ini. Untuk itu perusahaan kemasan makanan dengan kode saham DAJK ini mentargetkan bisa mengakui industri sejenis pada bulan ini. "Masih kami lanjutkan prosesnya," ujar Henri Parengkuan, Sekretaris Perusahaan DAJK kepada KONTAN, (14/4).

DAJK saat ini tengah mengejar target untuk memiliki setidaknya lima pabrik kemasan tahun ini. Selain akuisisi perusahaan kompetitor, perseroan juga memiliki agenda pembangunan pabrik baru.

Selama ini, DAJK memiliki lini bisnis offset packaging dan corrugated packaging. Untuk itu perusahaan ini mentargetkan akuisisi pabrik yang sama plus lini bisnis flexible packaging. Dengan begitu pasca akuisisi, kapasitas corrugated dan offset packaging DAJK bakal bertambah besar dengan lini bisnis yang makin banyak.

Tanpa mengatakan perusahaan mana yang akan diakuisisi, Witjaksono, Direktur Keuangan DAJK bilang, baru akan membuka nama perusahaan incarannya setelah memberitahu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

DAJK menyiapkan dana setidaknya Rp 200 miliar untuk akuisisi tersebut. Selain itu DAJK juga telah memperoleh restu untuk menerbitkan surat utang hingga Rp 1,5 triliun dari pemegang saham.

Surat utang tersebut bakal diterbitkan secara bertahap dan terdiri dari beberapa jenis instrumen surat utang seperti obligasi, sukuk, dan medium term notes (MTN). Selain akuisisi, dana segar itu nantinya juga akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru.

Witjaksono berharap bisa mendongkrak kinerja DAJK dengan langkah tersebut. Ekspansi yang dilakukan selama ini juga telah membuat penjualan DAJK melampaui target. Sebelumnya, perseroan mematok target penjualan Rp 826,5 miliar untuk tahun lalu.

"Realisasinya untuk tahun 2014 tembus Rp 894 miliar, targetnya tahun ini naik 30%-40%, juga untuk tahun-tahun berikutnya," pungkas Witjaksono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News