kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DYAN akhirnya memperloleh laba bersih Rp 23,79 miliar


Jumat, 02 November 2018 / 15:40 WIB
DYAN akhirnya memperloleh laba bersih Rp 23,79 miliar
ILUSTRASI. Sepanjang 2017, DYAN Catat Pendapatan Sebesar Rp 861M


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) optimistis mencapai pertumbuhan yang signifikan sampai akhir tahun ini. Apalagi sampai kuartal-III 2018 ini perseroan berhasil mencetak pertumbuhan dari segi pendapatan, serta memperoleh laba bersih dimana sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu masih merugi.

Menilik laporan keuangan DYAN sampai September 2018 total pendapatan yang diperoleh Rp 674 miliar, atau naik 12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 599 miliar. Sementara laba bersih tercatat Rp 23,79 miliar, dimana pada tahun lalu perseroan masih memperoleh rugi Rp 43,5 miliar.

Maryamto Sunu, Sekretaris Perusahaan DYAN mengatakan dampak dari pelepasan aset hotel terbukti mampu mengurangi beban perseroan, dengan perolehan keuntungan ini manajemen kemungkinan untuk dapat membagikan dividen.

"Saat ini sedang kami diskusikan kemungkinan tersebut (bagi dividen)," ungkapnya kepada Kontan.co.id, (2/11) saat dihubungi melalui sambungan telepon. Terakhir kali DYAN tercatat membagikan dividen di 2014 yang lalu.

Berkaca pada raihan saat ini, perseroan optimistis dengan target pendapatan sampai akhir tahun ini Rp 1,004 triliun. Sementara untuk laba bersih diproyeksi sekitar Rp 47,4 miliar, perseroan optimis mampu mencapai nilai tersebut.

Memasuki tahun 2019 nanti, perseroan mengaku tak muluk-muluk menerapkan target pertumbuhan pendapatan. Menurut Maryamto, target bisnis sekitar 5% sudah cukup realistis.

"Sebab 2018 ini momennya memang didorong oleh event besar seperti IMF-WB di Bali," katanya. Dari sisi venue, pendapatan DYAN jadi lebih melebar dengan gelaran internasional tersebut.

Menurut Maryamto, bisnis convention seperti ini cukup dipengaruhi oleh kondisi makro dan mikro di Indonesia. Belum lagi terkait daya beli masyarakat, jika kurang kuat saja tentu akan mempengaruhi konsumsi dari penyelenggaran pameran yang diadakan perusahaan.

Jika dirinci, segmen penyelenggaran acara menyumbang 58% dari total revenue DYAN yakni Rp 394 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Rp 373 miliar.

Sementara segmen pendukung acara dan konvensi masing-masing terkerek hingga dua kali lipat, dimana masing-masing memperoleh pendapatan Rp 111 miliar dan Rp 108 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×