kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek masa lalu bikin kinerja CTRA lesu


Senin, 03 April 2017 / 11:47 WIB
Efek masa lalu bikin kinerja CTRA lesu


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk harus rela menutup kinerja tahun 2016 dengan catatan penurunan. Top line maupun bottom line mereka kompak menyusut.

Tercatat, pendapatan Ciputra Development sepanjang tahun lalu sekitar Rp 6,74 triliun atau menyusut 10,25% dibandingkan dengan pendapatan tahun 2015. Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih, tercatat Rp 861,76 miliar. Besaran laba bersih itu turun 32,83% ketimbang laba bersih tahun sebelumnya.

Manajemen Ciputra Development menyebutkan, pemicu penurunan pendapatan tahun 2016 adalah lesunya industri properti. Namun bukan industri properti tahun 2016 yang mereka maksud. Melainkan, industri properti tahun 2014 dan 2015.

Harun Hajadi, Direktur PT Ciputra Development Tbk, menjelaskan, catatan pendapatan dalam laporan keuangan 2016 mencakup hasil penjualan dalam dua tahun sebelumnya. Hal serupa terjadi pada laporan-laporan keuangan yang lain.

Ambil contoh laporan keuangan Ciputra Development tahun 2015. Manajemen perusahaan menyebutkan, pendapatan tahun itu tumbuh karena pasar properti tahun 2013 masih moncer.

Makanya, Ciputra Development memperkirakan penjualan yang terjadi sepanjang tahun 2016, paling cepat akan tercermin tahun ini. Itu pun sebagian saja. Selebihnya, penjualan tahun 2016 akan tercakup dalam laporan keuangan tahun 2018 atau bahkan 2019.

Aneka katalis positif

Pencatatan penjualan dan pelaporan pendapatan yang tak selalu dalam tahun yang sama itu tergantung cara pembayaran yang dipilih oleh konsumen. Sebab lain adalah kesiapan serah-terima bangunan kepada konsumen. "Apalagi, akhir-akhir ini sistem pembayaran konsumen juga lebih panjang," papar kepada KONTAN, Minggu (2/4).

Sepanjang tahun ini, Ciputra Development membidik marketing sales alias pendapatan prapenjualan sekitar Rp 9,7 triliun. Target tersebut 34,72% lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi marketing sales tahun 2016 yakni Rp 7,2 triliun.

Adapun hingga akhir Februari 2017, Ciputra Development menggenggam marketing sales sekitar Rp 860 miliar. Kalau dihitung, raihan tersebut setara dengan 8,87% dari total target marketing sales tahun ini.

Ciputra Development yakin, targetnya realistis. Perusahaan berkode saham CTRA di Bursa Efek Indonesia itu melihat sejumlah katalis positif yang bisa menyokong industri properti tahun 2017.

Sebut saja, bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang relatif rendah dan rasio loan to value (LTV) yang cukup longgar. Ciputra Development juga masih percaya kalau amnesti pajak bakal berdampak positif bagi industri properti tanah air.

Untuk itu, Ciputra Development siap menjajakan sejumlah proyek. "Target marketing sales tahun ini akan kami penuhi dari semua proyek yang ada serta peluncuran beberapa proyek," ujar Harun.

Ciputra Development berencana melansir enam proyek residensial baru. Proyek-proyek mereka seperti Citra Plaza Jakarta, apartemen dan kantor seluas 1,4 hektare (ha) serta CWJ 2 Extension The Newton 2.

Lantas, apartemen dengan luas semi gross sekitar 30.000 meter persegi (m²), CitraLand Cibubur seluas 86 ha, Citra Plaza Batam dan proyek mixed use seluas 4 ha. Ada pula CitraLand Tallasa seluas 116 ha di Makassar dan Beach Resort Sadana Bali.

Selain residensial, Ciputra Development akan membangun dua proyek komersial Kalau proyek itu adalah Ciputra Mall dan Yello Hotel di Citra Raya Tangerang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×