kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Kolaborasi Telkomsel-Gojek sudah jadi kebutuhan pasar


Kamis, 19 November 2020 / 21:47 WIB
Ekonom: Kolaborasi Telkomsel-Gojek sudah jadi kebutuhan pasar


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi Telkomsel di Gojek menuai dukungan dari sejumlah pihak. Kolaborasi strategis ini dinilai akan semakin mempercepat pengembangan ekosistem digital di Indonesia.

Chief Economist Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, kolaborasi dua pemimpin pasar di industrinya masing-masing itu dibutuhkan di tengah situasi pandemi saat ini. 

Sinergi antara Telkomsel dan Gojek akan mendorong ekosistem digital yang terbukti tumbuh pesat selama pandemi Covid-19 makin meluas.

“Selama pandemi itu terjadi percepatan ekonomi digital yang luarbiasa. Maka, sinergi antara Telkomsel yang bergerak di bidang telekomunikasi dan perusahaan aplikasi on-demand seperti Gojek akan berdampak positif karena bisa saling memperkuat satu sama lain,” kata dia dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (19/11).

Baca Juga: Dari Januari -Oktober 2020, transaksi produk investasi di Gopay naik tiga kali lipat

Selain itu, momentum investasi ini juga sangat tepat mengingat sektor ICT merupakan salah satu sektor yang mencatat pertumbuhan double digit pada dua kuartal pertama tahun ini. Langkah ini juga didukung perencanaan matang dari Telkomsel mengenai pengembangan ekosistem digital ini dengan memperkuat infrastrukturnya.

“Paling tidak (dari kerja sama ini), mereka bisa bersinergi dalam hal infrastruktur, lalu hardware dan software, dan lain-lain. Infrastruktur adalah salah satu yang diperlukan dalam pengembangan ekosistem digital,” lanjut David.

Selain itu, dia melihat prospek cerah dari berinvestasi di Gojek mengingat selama ini banyak investor yang sudah menanamkan modalnya dan nilai investasi mereka juga terus meningkat.

"Kolaborasi diantara pelaku usaha seperti Telkomsel dan Gojek ini memang dibutuhkan di dalam iklim bisnis saat ini. Wajar dan biasa saja," imbuhnya.

Seperti diketahui, pada Kamis (12/11), Gojek mengumumkan jika fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek Group atawa gross transaction value (GTV) yang mencapai US$ 12 miliar setara Rp 170 triliun atau meningkat 10% dibandingkan tahun lalu.

Pencapaian ini didorong antara lain oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.

Baca Juga: Perkuat layanan digital, Telkomsel resmi investasi ke Gojek senilai Rp 2,1 triliun  

Sementara itu, GTV dari layanan pembayaran digital, GoPay, saat ini telah melampaui total GTV di masa pra-pandemi seiring dengan semakin banyaknya konsumen dan merchant yang beralih ke layanan digital dan bertransaksi secara online.

Kemampuan Gojek mencatatkan kontribusi margin positif tersebut dinilai banyak pihak sebagai keberhasilan perusahaan karya anak bangsa itu untuk meninggalkan strategi bakar uang yang identik di kalangan start-up untuk mendorong keberlanjutan usahanya.

Selanjutnya: Erick Thohir menantang Telkom (TLKM) capai kapitalisasi Rp 450 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×