kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: KPPU harus bijak melihat tren merger dan akuisisi perusahaan digital


Senin, 11 Januari 2021 / 17:30 WIB
Ekonom: KPPU harus bijak melihat tren merger dan akuisisi perusahaan digital
ILUSTRASI. Tren ke depan, akan ada banyak perusahaan berbasis digital yang akan merger dan akuisisi.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA-Dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan keuntungan konsumen dinilai lebih dominan dari rencana merger Gojek dengan Tokopedia. Untuk itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) diminta lebih bijak dalam menilai isu dominasi pasar yang muncul dalam setiap rencana merger di sektor industri digital. 

Aviliani, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan, tidak relevan mengaitkan rencana merger Gojek-Tokopedia dengan isu asing vs tidak asing. 

"KPPU tak boleh menganggap ini dominasi pasar, karena kita punya Undang-Undang (UU) Persaingan Usaha. Trennya ke depan ini pasti akan ada banyak perusahaan yang akan merger dan akuisisi,” kata Aviliani dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (11/1).

Kacamata KPPU, lanjut Aviliani, memang tidak bisa hanya lihat dari satu sisi saja. Perlu melihat perspektif lain bahwa persaingan ini sehat.

Berkaitan dengan rencana merger Tokopedia dengan Gojek, dinilai Aviliani sebagai praktik bisnis yang wajar karena ekosistem akan terjadi dengan sendirinya. Tentunya, dengan win-win solution. 

Tokopedia adalah platform jual beli barang dan menjadi salah satu e-Commerce yang menguasai pasar. Sedangkan Gojek punya ekosistem layanan transportasi, makanan, dan lainnya. Namun, Gojek belum punya e-Commerce. Dengan merger, kata Aviliani, maka ekosistem keduanya akan semakin besar. 

Ekosistem digital yang lebih kuat berpotensi terbangun dari penggabungan dua entitas tersebut. Terlebih Gojek segera menjadi salah satu pemilik bank dengan keunggulan digital, yaitu Bank Jago. 

"Maka, toko-toko yang berada dalam Tokopedia, bisa dengan mudah mendapat pinjaman dari bank tersebut. Terbangunlah ekosistem digital,” imbuh Aviliani.

Hal tersebut akan terjadi secara lebih efisien. Aviliani mengatakan, tanpa kolaborasi, seandainya masing-masing pihak membuka layanan sendiri-sendiri, maka akan membutuhkan investasi dengan dana yang besar.

Dampak ke konsumen

Sedangkan dengan bergabung jadi lebih cepat membangunnya. Untuk itu, kalau mau jual sebagian saham, buat Gojek tentu untung dapat data banyak dari Tokopedia. Karena, mereka dapat menawarkan kredit ke seller di tokopedia.

Aviliani lebih melihat dampak langsung berupa keuntungan bagi konsumen dari rencana merger keduanya. ”Kalau saya lihat konsumen yang banyak untung dari gabungnya dua perusahaan ini,” tegasnya. 

Adapun, dampaknya terhadap perekonomian sangat tergantung beberapa hal, antara lain, apakah barang yang dijual di Tokopedia misalnya adalah bukan barang impor. Menurutnya, sisi ekonomi sangat tergantung apakah penjualan domestik di Tokopedia dioptimalkan. Bila impor, maka tidak ada banyak untungnya. 

Alasannya, perlu diperhatikan sejauh mana arus perputaran barang di dalam negeri. Diupayakan meminimalisir barang impor terutama untuk barang konsumtif. ”Bila hanya impor buat apa. Bila tidak produksi di sini, maka nilai tambah kecil,” ungkap Aviliani.

Karena itu, kata Aviliani, diharapkan dengan kekuatan bertambah setelah merger Tokopedia dengan Gojek justru kekuatan ekspansi semakin tinggi. Sehingga, bisa membawa barang dari Indonesia go Internasional terutama untuk di regional Asia Tenggara.

Selanjutnya: Efek Pengganda Merger dan Akuisisi Tekfin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×