Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin memastikan, saat ini belum ada rencana untuk melakukan aksi merger seperti kabar merger yang dilakukan Gojek Indonesia dan Tokopedia baru-baru ini.
Bukalapak masih optimistis dengan business plan yang telah disusun dalam menjalankan visi, misi, dan tujuan untuk mencapai kesuksesan bisnis.
"Kami di bukalapak punya tujuan, misi, business plan kami selalu harus berusaha menjalankannya, dan berusaha untuk bisa berdikari (stand alone) menjalankan misi untuk profitability. Mengenai konsolidasi seperti bertemu jodoh, kalau ada jodoh yang cocok we'll see when we get there," ungkap Rachmat saat konferensi pers virtual, Rabu (6/1).
Menurutnya, filosofi Bukalapak sebenarnya fokus untuk menjalankan Bukalapak secara stand alone seperti dulu. Sehingga pihaknya selalu berusaha untuk menjalankan misi dan berusaha agar bisa berdikari.
Baca Juga: Bukalapak membuka opsi IPO untuk cari pendanaan
Kendati demikian, Rachmat tak menampik bahwa tidak menutup kemungkinan untuk melakukan merger di kemudian hari.
Dengan catatan harus ada kecocokan bisnis terkait tujuan yang hendak di capai. "Seperti bertemu jodoh kalau misanya ketemu yang cocok ada goals yang sama sih we'll see when we get there," katanya.
Sebagai informasi, tahun lalu, Bukalapak mendapatkan suntikan dana dari sejumlah investor untuk mengembangkan bisnis online.
Salah satu yang terbesar adalah dari Microsoft senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun. Investasi ini merupakan bagian dari investasi senilai US$ 2,5 miliar hingga US$ 3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News