kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 11 Juli 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Ekspansi bisnis Indofood Group tak sekencang 2014


Kamis, 01 Oktober 2015 / 20:51 WIB
Ekspansi bisnis Indofood Group tak sekencang 2014


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Grup Salim tampaknya tak terlalu ekspansif di tahun ini.

Aksi korporasi yang dilakukan di 2015 pun tak seliar yang dikerjakan di 2014.

Sepanjang tahun ini, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) merasa serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini tak akan maksimal.

"Saya hampir yakin tidak akan terserap penuh. Rata-rata serapan capex hanya 70%," ucap Direktur INDF Werianty Setiawan, Kamis, (1/10).

Sampai semester pertama, INDF baru menyerap capex Rp 2,3 triliun.

Angka tersebut hanya berporsi sekitar 25% dari anggaran capex perseroan.

Werianty beralasan, tak terserap seluruhnya capex INDF karena ada faktor tak terduga seperti penundaan pengerjaan proyek.

Namun ia enggan menjelaskan lebih lanjut pengerjaan proyek mana yang ditunda.

Sepanjang 2015, INDF menganggarkan capex sebesar Rp 9 triliun.

Dari capex tersebut, 30% atau Rp 2,7 triliun untuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Lalu divisi Bogasari dan agribisnis masing-masing 26% atau Rp 2,34 triliun.

Sementara 18% atau Rp 1,62 triliun sisanya dibagi rata untuk distribusi dan kultivasi tanaman.

Sampai semester pertama, ICBP menyerap capex Rp 600 miliar.

Penggunaannya antara lain untuk pembangunan pabrik mie instan di Palembang dan Cirebon.

Pabrik di Cirebon diperkirakan rampung akhir tahun ini dan pabrik Palembang selesai tahun depan.

Dus, pembangunan pabrik ini karena kapasitas pabrik mie instan ICBP telah melebihi 80%.

Lebih lanjut, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) menyerap capex Rp 400 miliar sampai semester pertama.

Direktur Utama LSIP Benny Tjoeng menyebut bahwa capex itu digunakan untuk penanaman dan perawatan tanaman.

Selain itu, LSIP juga tengah dalam proses pembangunan pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan.

Terakhir, Direktur PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) Johnny Ponto mengungkapkan bahwa serapan capex SIMP di semester pertama tak jauh berbeda dengan LSIP.

Namun sampai kuartal ketiga, SIMP telah menyerap sekitar Rp 1 triliun capex.

Menurut Johnny, capex tersebut digunakan untuk infrastruktur, penanaman, dan perawatan tanaman belum menghasilkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×