Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sentral Mitra Informatika Tbk masih optimis mengerek kinerja di tengah pandemi virus corona. Hingga tutup tahun perusahaan membidik pendapatan Rp 135 miliar.
Direktur Utama Sentral Mitra Informatika Josephine Handayani Hidajat menyebutkan besar proyeksi pendapatan tahun ini mengalami kenaikan sedikit dibandingkan dengan tahun lalu. Menurutnya, hal tersebut disebabkan adanya penurunan ekonomi nasional yang merupakan dampak dari pandemi virus corona.
Baca Juga: Sentral Mitra Informatika (LUCK) bagikan dividen Rp 5 per saham
"Namun kami masih tetap optimis untuk mengalami kenaikan pendapatan bersih walaupun persentasenya hanya sedikit," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (6/5).
Sekedar mengingatkan, sepanjang tahun lalu perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis solusi percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 133,6 miliar.
Josephine menjelaskan belum signifikannya pertumbuhan tersebut akibat rencana ekspansi perusahaan yang terhambat. Sebelumnya, emiten dengan kode saham LUCK di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini berencana untuk membuka cabang di 10 kota baru.
Sayangnya, rencana tersebut masih belum terealisasi lantaran kebijakan PSBB yang tengah diberlakukan pemerintah. "Beberapa daerah sudah melakukan PSBB sehingga untuk melakukan urusan perijinan menjadi kendala," jelasnya.
Baca Juga: Berikut sejumlah saham yang paling cuan sepanjang kuartal I 2020
Kendati begitu, LUCK terus mengupayakan pengembangan di sektor perangkat lunak dan aplikasi. Pihaknya telah bekerjasama dengan marketplace blibli.com untuk program SIPLAH (sistim informasi pengadaan sekolah) untuk anak usahanya, PT Kreasi Inovasi.
Pengembangan perangkat lunak yang telah dilakukan untuk menunjang ekspansi e-commerce melalui sistem price planner, sistem e-commerce berbasis ERP, dan sistem console transaksi e-commerce berbasis ERP.
Oleh sebab itu, kebutuhan belanja modal atawa capital expenditure (capex) di tahun ini diproyeksikan akan sama dengan tahun lalu. Adapun tahun lalu pihaknya mengalokasikan capex sekitar Rp 13,26 miliar atau 30% dari dana hasil IPO sebesar Rp 44,22 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News