kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspansi TGKA tunggu momentum yang tepat


Jumat, 05 Juni 2020 / 05:05 WIB
Ekspansi TGKA tunggu momentum yang tepat


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk melewatkan kuartal I 2020 tanpa satu pun ekspansi usaha. Distributor aneka barang konsumsi itu berdalih masih menunggu momentum yang tepat alias wait and see atas pergerakan pasar di tengah pandemi Covid-19.

Hingga akhir Maret 2020, Tigaraksa Satria hanya sempat merenovasi kantor dan gudang dengan biaya Rp 4 miliar. Sumber anggarannya menjadi bagian dari alokasi dana belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini yang total mencapai Rp 19 miliar. Adapun capex tersebut dari arus kas.

Padahal sejatinya Tigaraksa Satria menyimpan rencana pengembangan lini distribusi dengan memanfaatkan teknologi digital. "Kami masih mempertimbangkan apakah rencana bisnis tersebut nanti bisa digarap oleh unit bisnis yang sudah ada atau mungkin diperlukan unit bisnis baru untuk menanganinya," kata Lianne Widjaja, Presiden Direktur PT Tigaraksa Satria Tbk kepada KONTAN, Rabu (3/6).

Rencana penambahan prinsipal baru juga belum surut. Tahun ini Tigaraksa atau yang tercatat dengan kode saham TGKA di Bursa Efek Indonesia (BEI), tetap mencari peluang penambahan mitra prinsipal barang konsumsi. Tujuannya agar sejalan dengan karakter produk yang selama ini  mereka distribusikan.

Ada beberapa calon prinsipal baru yang masuk dalam radar penjajakan kerjasama. Hanya saja TGKA tidak dapat berbagi identitas prinsipal yang didekati jika belum ada kepastian kontrak hitam di atas putih.

Namun yang pasti, prinsipal anyar nanti melengkapi 20 prinsipal per akhir 2019 yang menjadi mitra bisnis Tigaraksa Satria. Asal tahu, perusahaan tersebut membagi prinsipal dalam tiga kategori yakni Baby Nutrition, Food serta Personal Care and Home Care.

Menurut informasi dalam laporan tahunan 2019, Tigaraksa Satria menyediakan sejumlah fasilitas untuk mendukung lini distribusi barang konsumsi. Misalkan saja empat gudang utama seluas 48.828 meter persegi (m²) di Pondok Ungu, Yogyakarta, Surabaya dan Lampung.

Ada pula 33 gudang cabang seluas 43.120 m². Mereka juga menggandeng 181.463 jaringan gerai dan 75 sub distributor. Seluruh pendistribusian barang konsumsi memanfaatkan 290 kendaraan milik sendiri.

Hanya saja kepemilikan fasilitas yang mumpuni tak bisa menangkis gejolak pasar. Sejalan dengan ekspansi yang belum bergulir, capaian pendapatan Tigaraksa Satria pada kuartal I 2020 turun 18,16% year on year (yoy) menjadi Rp 3,38 triliun.

Selama periode tiga bulan pertama tahun ini, hanya lini distribusi barang konsumsi serta produksi dan pengemasan saja yang masih tumbuh. Kinerja tiga lini usaha lain selebihnya kompak turun. Ketiganya meliputi distribusi Smart Family, pengisian ulang gas rumah tangga dan S&D Digital Platform.

Beruntung, Tigaraksa Satria sudah memproyeksikan penurunan kinerja terutama lini usaha S&D Digital Platform. Mereka lantas menggeber efisiensi biaya. Hasilnya, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tetap mampu tumbuh 8,72% yoy menjadi Rp 119,84 miliar.

Sampai tutup tahun nanti, Tigaraksa  Satria masih menghitung ulang dampak dari pandemi Covid-19. "Tapi kami memprediksi pertumbuhan pendapatan dan laba Q2 tahun 2020 masih bisa dijaga dalam kondisi yang kurang lebih sama dengan kondisi di Q1 2020," tutur Lianne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×