Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja mengumumkan 14 perusahaan minyak dan gas bumi (migas) sebagai pemenang tender di 16 WK yang telah ditenderkan pada Oktober tahun lalu. Para kontraktor migas tersebut akan memulai kegiatan eksplorasi di WK masing-masing pada Mei mendatang.
Edy Hermantoro, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM mengatakan, sejumlah pemenang tender tersebut akan melaksanakan komitmen eksplorasi selama tiga tahun ke depan. "Nilai seluruh komitmen yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam kegiatan ini mencapai US$ 84,295 juta," kata dia dalam acara pengumuman hasil lelang penawaran langsung WK Migas tahap II 2012, Kamis (21/3).
Selanjutnya, menurut Edy, sejumlah pemenang lelang tersebut akan melakukan penandatangan production sharing contract (PSC) untuk kegiatan eksplorasi pada Mei depan. Jangka waktu kontrak eksplorasi tersebut berlaku selama enam tahun, dan jika dalam masa tersebut masih diperlukan kegiatan eksplorasi, perusahaan dapat mengajukan permohonan perpanjangan kontrak.
Total investasi yang akan dikeluarkan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) hingga tahun 2016 senilai US$ 84,29 juta. Rinciannya, studi geologi dan geofisika sebesar US$ 10,2 juta, survei seismik 2D (dua dimensi) sepanjang 7.700 kilometer (km) senilai US$ 34,57 juta, survei seismik 3D (tiga dimensi) sepanjang 960 km2 sebesar US$ 14,92 juta, serta pemboran lima buah sumur eksplorasi senilai US$ 24,6 juta.
Sedangkan besaran bonus tandatangan alias signature bonus yang akan diterima pemerintah dari beberapa kontrak kegiatan eksplorasi tersebut mencapai US$ 15,5 juta. "Setiap tiga tahun, hasil kegiatan eksplorasi akan kami evaluasi, apakah telah sesuai dengan komitmen awal. Kami juga akan cermati di mana kendalanya, apakah terletak pada infrastruktur, lahan, transportasi, atau kesalahan mereka," kata Edy.
Data minim
Edy mengakui, umumnya data sumber daya di masing-masing WK baru tersebut masih sangat minim. Akibatnya, kegiatan eksplorasi yang akan dilakukan kontraktor migas tersebut belum maksimal, bahkan dari 14 blok hanya lima blok saja yang akan digelar pemboran sumur eksplorasi dalam jangka waktu tiga tahun ke depan.
Sehingga, dalam tiga tahun ke depan, sejumlah pengusaha tersebut masih perlu melakukan kajian lebih dalam terhadap WK miliknya, misalnya dengan kegiatan survei seismik 2D maupun 3D. "Bagi kami, yang penting di tiga tahun pertama sudah ada kegiatan seismik untuk melihat lokasi mana yang visible untuk dibor. Memang kebanyakan komitmen pemboran sumur di tahun keempat atau kelima," ujar dia.
Lima sumur yang diproyeksikan untuk dibor dalam komitmen tiga tahun tersebut terletak di Blok Merangin III, Bima Sakti, Kahayan, North East Tanjung, dan Central Mahakam. Besaran investasi yang dikeluarkan untuk pemboran sumur berkisar antara US$ 2,1 juta hingga US$ 7,5 juta.
Steve Peacock, Chief Operating Officer Mubadala Petroleum mengatakan, penetapan Konsorsium Mubadala Petroleum sebagai pemenang lelang Blok West Sebuku menambah portofolio Mubadala di Indonesia. "Ini mendukung strategi kami untuk mencari dan mengembangkan gas untuk menumbuhkan pasar domestik," ujarnya dalam rilis resmi, Kamis (21/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News