Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Indonesia patut bangga pada batik. Setelah ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO, batik kini menjadi komoditas ekspor yang makin dicintai dunia.
Pada hari batik nasional, negeri adidaya Amerika Serikat (AS) tercatat sebagai negara tujuan ekspor batik nasional terbesar. AS menguasai 42,97% dari total ekspor batik nasional ke seluruh dunia. Negara tujuan ekspor lainnya ialah Jerman, Kanada, Belgia, dan Korea Selatan.
Pada periode Januari-Juli 2014, ekspor batik ke AS mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai US$ 85,5 juta atau meningkat 24,13% bila dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar US$ 68,8 juta.
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kementerian Perdagangan, Ari Satria, menyatakan batik telah menjadi ikon Indonesia. "Jika Korea Selatan punya smartphone, Indonesia punya batik. Ini keunggulan Indonesia," ujar Ari, dalam siaran persnya, Jumat (3/10).
Selama kurun waktu lima tahun terakhir, Indonesia berhasil meningkatkan ekspor batik yang diproduksi banyak UKM di Indonesia. Pada 2009, ekspor batik nasional senilai USD 23 juta dan naik tajam menjadi USD 289 juta pada 2013. Pada periode Januari-Juli 2014, ekspor batik Indonesia terus tumbuh 24,64% atau mencapai hampir US$ 200 juta bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang baru mencapai US$ 160 juta.
Sejak batik Indonesia diberikan pengakuan oleh UNESCO sebagai. Intangible Cultural Heritage pada 2009 lalu, Kemendag terus mempromosikan batik sebagai salah satu ikon kebudayaan nasional di dunia. Pengakuan dunia internasional atas batik pastinya akan membawa pengaruh positif dengan meluasnya pasar batik di berbagai pasar potensial Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News