kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.233   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.904   23,07   0,34%
  • KOMPAS100 1.007   4,76   0,48%
  • LQ45 770   3,66   0,48%
  • ISSI 227   0,91   0,40%
  • IDX30 397   2,05   0,52%
  • IDXHIDIV20 459   1,39   0,30%
  • IDX80 113   0,64   0,57%
  • IDXV30 114   1,11   0,98%
  • IDXQ30 129   0,26   0,21%

Ekspor Batubara RI Periode Januari-Mei 2025 Turun, Apa Sebabnya?


Kamis, 03 Juli 2025 / 05:55 WIB
Ekspor Batubara RI Periode Januari-Mei 2025 Turun, Apa Sebabnya?
ILUSTRASI. Nilai ekspor batubara Indonesia periode lima bulan pertama tahun ini mengalami penurunan hingga 19,1%


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai ekspor batubara Indonesia periode lima bulan pertama tahun ini mengalami penurunan hingga 19,1% dibandingkan nilai ekspor secara tahunan atau year on year (YoY). 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor batubara mencapai US$ 10,26 miliar pada Januari-Mei 2025, atau turun 19,1% dibandingkan nilai ekspor Januari-Mei 2024 sebesar US$ 12,68 miliar.

Tak hanya nilai, volume ekspor batubara Januari-Mei 2025 juga turun 4,65% (YoY) menjadi 156,37 juta ton dibandingkan dengan dengan volume ekspor Januari-Mei 2024 sebesar 163,99 juta ton. 

Baca Juga: Bahlil: Kementerian ESDM Buka Peluang Ubah RKAB Mineral dan Batubara Jadi Tahunan

Terkait penurunan nilai dan volume ini, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan penyebab utama dari penurunan ini masih berasal dari peningkatan produksi dalam negeri dari China dan India. 

Asal tahu saja China dan India adalah dua negara tujuan utama ekspor batubara dari Indonesia. 

"Memang produksi dari China dan India naik, otomatis konsumsi (batubara) dari negri dia. Nah kita mau ekspor (batubara) kan otomatis ketahan, kebutuhan dia tetap tapi produksi dia naik," ungkap Tri saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (02/06). 

Lebih lanjut, Tri menyarankan agar para pelaku usaha pertambangan batubara mencari pasar baru selain China dan India, dengan potensi terbesar masih berada pada negara-negara Asia. 

"Mungkin pasar yang memungkinkan seperti penjajakan untuk diversifikasi market. Misalnya marketnya dimana selain China dan India," tambah dia. 

Meski begitu, Tri tidak menampik, dengan keadaan ini target produksi batubara Indonesia pada tahun 2025 yang sebesar 735 juta ton bisa saja tidak tercapai. Sebelumnya, ia juga menyebut produksi batubara Indonesia periode Januari-Mei 2025 telah mencapai 275 ton. 

"Kalau target itu kan biasanya karena perusahaan punya Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), tapi kalau untuk target direvisi ini sudah pertengahan tahun, sudah Juni, sudah lewat revisinya. Jadi ini (735 juta ton) target-target aja," jelasnya. 

Baca Juga: Menakar Prospek PTBA di Tengah Pelemahan Permintaan dan Koreksi Harga Batubara

Adapun, dari sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor Mineral dan Batubara, Tri bilang pihaknya masih optimis target penerimaan tercapai, dengan adanya kenaikan harga batubara global. 

"Mudah-mudahan aman kan karena kemarin kan ada kenaikan (harga batubara)," tambahnya. 

Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor mineral dan batubara senilai Rp 124,5 triliun. Jumlah ini meningkat dibanding target tahun 2024 yang sebesar Rp 113, 54 triliun.

Ini adalah bagian dari target PNBP Kementerian ESDM secara keseluruhan sepanjang 2025, yaitu senilai Rp 254,49 triliun. 

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Hari Ini Banten: Tangsel, Serang, Cilegon, Lebak serta Wilayah Lain

Menarik Dibaca: Apakah Boleh Konsumsi Sukun saat Asam Urat Tinggi? Ini Penjelasan Lengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×