Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor batubara Indonesia terus tertekan hingga lima bulan pertama 2025.
Tercatat, nilai ekspor batubara mencapai US$ 10,26 miliar pada Januari—Mei 2025, merosot 19,1% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$12,68 miliar.
Penurunan juga terjadi dari sisi volume. Sepanjang Januari—Mei 2025, volume ekspor batubara tercatat 156,37 juta ton, turun 4,65% YoY dibandingkan 163,99 juta ton pada periode yang sama 2024.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa penurunan ekspor batubara turut dipengaruhi oleh melemahnya permintaan dari negara-negara mitra utama, seperti China, India, dan Jepang.
Baca Juga: Ekspor Batubara Indonesia Periode Januari-Mei 2025 Turun, Apa Sebabnya?
“Penurunan ekspor batubara terjadi untuk India turun 21,64%, volume turun 9,68% secara kumulatif,” ujar Pudji.
Sementara nilai dan volume ekspor batubara mengalami penurunan ke China masing-masing 37,34% dan 19,39% secara kumulatif pada periode yang sama.
Penurunan ekspor batubara juga terjadi ke Jepang, di mana nilainya turun 36,11% dan volumenya turun 22,68% secara kumulatif.
Pudji juga menyoroti kemungkinan perubahan preferensi pasar utama seperti China dan India terhadap jenis batubara yang diimpor.
“Untuk melihat ada atau tidaknya dampak beralihnya China dan India ke komoditas batubara kalori tinggi perlu kajian lebih lanjut,” katanya.
Strategi China Ubah Arah Perdagangan
Penurunan ekspor batubara Indonesia juga tak lepas dari strategi pasokan domestik yang dilakukan China. Negeri Tirai Bambu tersebut mulai meningkatkan ekspor batubara setelah mengalami kelebihan pasokan dalam negeri, dan memangkas impor dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Bahlil: Kementerian ESDM Buka Peluang Ubah RKAB Mineral dan Batubara Jadi Tahunan
Berdasarkan data bea cukai terbaru, ekspor batubara China mencapai sekitar 2,5 juta ton dalam lima bulan pertama 2025, naik 13% YoY. Beberapa negara menjadi tujuan utama ekspor tersebut, termasuk Jepang, Indonesia, dan Korea Selatan, bahkan sebagian dikirim hingga ke Belanda.
Meski volume ekspor China masih kecil dibandingkan total produksi nasional yang hampir 5 miliar ton, namun fenomena ini muncul di saat musim panas yang umumnya diwarnai oleh lonjakan permintaan listrik dan kebutuhan energi domestik.
Sebelumnya, impor batubara China sempat mencetak rekor lebih dari 500 juta ton pada 2024. Namun kini, strategi pemerintah China dalam memperkuat pasokan energi dengan mengandalkan batubara dalam negeri justru memicu kelebihan pasokan yang sulit diserap pasar global.
Selanjutnya: Total Impor RI Tembus US$96,6 Miliar hingga Mei 2025, Didominasi Produk Dari Tiongkok
Menarik Dibaca: Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Perlu Proteksi Kehidupan Sejak Dini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News