kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.275   10,00   0,06%
  • IDX 6.957   -60,21   -0,86%
  • KOMPAS100 1.029   -10,26   -0,99%
  • LQ45 801   -9,74   -1,20%
  • ISSI 211   -1,07   -0,51%
  • IDX30 411   -4,25   -1,02%
  • IDXHIDIV20 490   -6,86   -1,38%
  • IDX80 118   -1,07   -0,90%
  • IDXV30 122   -1,31   -1,07%
  • IDXQ30 136   -1,57   -1,14%

Ekspor CPO diprediksi menurun tahun ini, berikut saran ekonom Indef


Jumat, 02 November 2018 / 19:34 WIB
Ekspor CPO diprediksi menurun tahun ini, berikut saran ekonom Indef
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) pada tahun 2017 volume ekspor tercatat tumbuh 23,6% menjadi 31,05 juta ton atau dengan nilai US$ 22,97 miliar.

Jika terjadi penurunan nilai ekspor sebanyak 8,5% maka diprediksi ekspor tahun 2018 adalah US$ 21,02 dengan volume 28,45 juta ton.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyebutkan ada beberapa hal yang dapat dilakukan pengusaha guna menggenjot ekspor CPO.

“Ada baiknya jika pengusaha mencari pasar alternatif untuk mengekspor CPO. Ada empat negara yang paling prospektif, antara lain Afrika, Asia Tengah, Rusia dan Eropa Timur,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Jumat (2/11).

Selanjutnya pemerintah diharapkan dapat mendukung pengusaha CPO untuk melakukan ekspor CPO. Dukungan ini berupa pemberian insentif dan fasilitas kredit untuk ekspor.

“Insentif yang dimaksud itu seperti pengurangan bea masuk di mana sekarang itu dikenakan US$ 57 per ton, diharapkan ke depannya bisa diturunkan sebesar US$ 20 per ton nya. Sehingga harga sawit di pasar luar negeri bisa bersaing,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×