kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Ekspor CPO diprediksi menurun tahun ini, berikut saran ekonom Indef


Jumat, 02 November 2018 / 19:34 WIB
Ekspor CPO diprediksi menurun tahun ini, berikut saran ekonom Indef
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) pada tahun 2017 volume ekspor tercatat tumbuh 23,6% menjadi 31,05 juta ton atau dengan nilai US$ 22,97 miliar.

Jika terjadi penurunan nilai ekspor sebanyak 8,5% maka diprediksi ekspor tahun 2018 adalah US$ 21,02 dengan volume 28,45 juta ton.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyebutkan ada beberapa hal yang dapat dilakukan pengusaha guna menggenjot ekspor CPO.

“Ada baiknya jika pengusaha mencari pasar alternatif untuk mengekspor CPO. Ada empat negara yang paling prospektif, antara lain Afrika, Asia Tengah, Rusia dan Eropa Timur,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Jumat (2/11).

Selanjutnya pemerintah diharapkan dapat mendukung pengusaha CPO untuk melakukan ekspor CPO. Dukungan ini berupa pemberian insentif dan fasilitas kredit untuk ekspor.

“Insentif yang dimaksud itu seperti pengurangan bea masuk di mana sekarang itu dikenakan US$ 57 per ton, diharapkan ke depannya bisa diturunkan sebesar US$ 20 per ton nya. Sehingga harga sawit di pasar luar negeri bisa bersaing,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×