kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor dan impor alas kaki hingga September sama-sama terus melaju


Kamis, 20 Oktober 2011 / 15:47 WIB
Ekspor dan impor alas kaki hingga September sama-sama terus melaju
ILUSTRASI. Konsumen belanja di salah satu supermarket. KONTAN/Baihaki


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Ekspor alas kaki selama periode bulan Januari hingga September 2011 mencapai US$ 2,5 miliar. Nilai ekspor itu sudah melebihi total ekspor alas kaki tahun lalu yang mencapai US$ 2,3 miliar.

Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Persepatuan Indonesia (Apresindo), Djimanto, mengatakan pencapaian ekspor sebesar US$ 2,5 miliar itu menunjukkan bahwa krisis global belum terlalu berpengaruh pada ekspor tahun ini.

"Sampai akhir tahun ekspor bisa mencapai target senilai US$ 3,2 miliar," kata Djimanto kepada KONTAN, Kamis (20/10).

Tujuan utama ekspor alas kaki Indonesia adalah Uni Eropa (UE) sekitar 44% dan Amerika Serikat (AS) sekitar 30% dari total ekspor. Selain itu, ekspor alas kaki ke Jepang juga cukup besar dan terus mengalami peningkatan.

Tapi jangan girang dulu, impor alas kaki yang sebagian berupa komponen sepatu pun ikut melonjak. Data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menunjukkan, selama 9 bulan, impor alas kaki mencapai US$ 107,93 juta atau naik 27,74 % dari periode yang sama tahun lalu.

Djimanto mengakui kenaikan impor itu cukup tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun sekitar separuh dari impor tahun ini berupa komponen sepatu seperti sol sepatu, kancing dan aksesori.

Peningkatan impor komponen sepatu terjadi karena adanya relokasi perusahaan-perusahaan alas kaki dari China pada tahun lalu. Relokasi di antaranya dilakukan 20 perusahaan alas kaki di Surabaya. Selain itu, ada beberapa perusahaan yang merelokasi pabrik ke Tangerang dan Serang.

Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto, mengatakan, kenaikan ekspor alas kaki pada tahun ini salah satunya terbantu oleh program restrukturisasi mesin dari pemerintah. "Tapi iklim usahanya juga harus diperbaiki dengan cara memproduksi komponen di dalam negeri," kata Panggah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×