Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Ekspor produk elektronik dan telematika (telekomunikasi dan informasi) mencatatkan pertumbuhan positif sembilan bulan pertama tahun ini. Selama periode tersebut, nilai ekspor bidang tersebut sudah mencapai US$ 9,38 miliar atau membengkak 16,74% dari periode yang sama tahun lalu yang sekitar US$ 8 miliar.
Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian perindustrian (Kemenperin) mengatakan perusahaan elektronik global yang bercokol di tanah air masih terus berinvestasi memproduksi produk elektronik tergres. Hasilnya, produk elektronik Indonesia mampu bersaing di pasar global.
Ekspor elektronik di semester pertama 2012 sendiri mencapai US$ 328 juta. Budi memperkirakan adanya tambahan investasi di sektor ini sampai tutup tahun ini diharapkan bisa menyerap sekitar 6.300 tenaga kerja baru.
Menurut Budi, saat ini, Indonesia sudah menjadi basis produksi dari produsen elektronik global. Ambil contoh Panasonic, Sharp, Samsung atau LG yang menempatkan Indonesia sebagai basis produksi kulkas bagi pasar Asia Tenggara. "Khusus untul LG, Indonesia malah sudah menjadi basis produksi kulkas untuk mengisi pasar Australia, Kuba dan Rusia," kata Budi kemarin (19/12).
Bila melihat dari tujuan ekspor, mayoritas tertuju ke pasar Afrika. Menurut Budi, konsumen benua Afrika lebih memilih produk buatan Indonesia ketimbang China lantaran kualitasnya dinilai lebih baik ketimbang China.
Selain Afrika, produk elektronik dan telematika domestik juga menyasar ke beberapa negara lain. Seperti Singapura, Jepang, Amerika, Jerman, Belgia, hingga Korea Selatan.
Sampai akhir tahun ini, Budi memperkirakan ekspor produk elektronik dan telematika domestik bisa tembus US$ 12 miliar atau naik 10% dari nilai ekspor 2011 yang sebesar US$ 10,9 miliar.
Tahun lalu, produk elektronik menjadi penyumbang ekspor terbesar sebesar US$ 4,5 miliar. Untuk ekspor komponen elektronik mencapai US$ 3,6 miliar dan produk telematika senilai US$ 2,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News