Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah sedang melempem terhadap dolar AS. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyebut pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi angin segar bagi ekspor furnitur Indonesia.
Ketua HIMKI Abdul Sobur menjelaskan, hal ini karena pelemahan rupiah dapat meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia, termasuk furnitur dan kerajinan, karena harga produk menjadi lebih kompetitif di pasar internasional.
“Pelemahan rupiah dapat memberikan dampak positif terhadap ekspor furnitur dan kerjadinan Indonesia secara signifikan mengingat kandungan lokal yang sangat tinggi lebih 85%,” ungkap Abdul, kepada Kontan.co.id, Rabu (18/12).
Baca Juga: Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000 per Dolar AS, Gubernur BI Beberkan Penyebabnya
Namun, dampak positif ini dapat tereduksi kenaikan biaya produksi, terutama jika bahan baku atau komponen tertentu asal diimpor dengan harga yang lebih tinggi akibat pelemahan rupiah.
Selain itu, inflasi domestik yang dipicu oleh pelemahan mata uang juga dapat meningkatkan biaya operasional secara keseluruhan yg juga akan meningkat
Di sisi lain, HIMKI tetap optimis dengan prospek industri ini karena aspek pendukung utama bahan baku kayu, rotan dan bambu tersedia di Indonesia.
“Kami bahkan menargetkan nilai ekspor produk furnitur mencapai US$ 6 miliar pada tahun 2030, dengan harapan adanya dukungan pemerintah total dan perbaikan kondisi global,” kata Abdul.
Secara keseluruhan, meskipun tantangan eksternal seperti fluktuasi nilai tukar dan kondisi ekonomi global dapat mempengaruhi industri furnitur dan kerajinan Indonesia, HIMKI melihat peluang untuk pertumbuhan tetap signifikan.
"Tentunya kami sangat mengharapkan adanya dukungsn totalitas dan strategi yang tepat dari berbagai pemangku kepentingan," tandas Abdul.
Selanjutnya: Deretan Tips Menjaga Sayuran Tetap Segar Lebih Lama dan Anti Layu
Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Film Populer Bergenre Angst Bikin Nangis Sesenggukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News