Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Pasar ekspor yang lesu akibat pelemahan ekonomi global berdampak pada penurunan permintaan kabel dari pasar internasional. Akibatnya, produsen kabel PT KMI Wire and Cable Tbk pesimistis bisa mencapai target ekspor kabel yang dipatok tahun ini.
Sekretaris Perusahaan PT KMI Wire and Cable Tbk, Asep Kusno menuturkan, pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat membuat permintaan ekspor kabel menyusut. Sehingga, "Ekspor kabel masih di bawah target 2013 dan tahun 2012," ujarnya kepada KONTAN, Senin (2/12).
Sebagai gambaran, pada tahun ini, perusahaan berkode emiten KBLI ini mematok target ekspor kabel sebesar Rp 128 miliar, tumbuh 17,43% ketimbang realisasi tahun 2012 yang sebesar Rp 109 miliar. Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, ekspor kabel perusahaan baru mencapai Rp 78,87 miliar.
Lantaran permintaan ekspor masih seret, Asep bilang, perusahaan juga harus memangkas target penambahan utilisasi produksi kabelnya. Sedianya, kata Asep, tahun ini KBLI akan meningkatkan utilisasi produksi 11% dari tahun lalu menjadi sekitar 88% dari total kapasitas produksinya, Namun, "Sepertinya, utilisasi tidak akan sampai 88%, hanya 80% sampai akhir tahun ini," jelas Asep.
Catatan saja, tahun lalu, utilisasi produksi kabel KMI Wire and Cable mencapai 77% dengan volume produksi sebanyak 25.500 metrik ton. Sementara itu, total kapasitas produksi kabel KBLI saat ini mencapai 33.000 ton per tahun. Dengan asumsi utilisasi produksi mencapai 80%, artinya hingga akhir tahun ini, perusahaan itu menargetkan bisa memproduksi 26.400 metrik ton kabel.
Kondisi ekonomi globalĀ yang lesu juga membuat perusahaan itu belum merealisasikan rencana untuk memperluas pasar ekspor. Padahal, semula KBLI akan memperluas pasar ekspor ke luar pasar ASEAN, seperti Afrika, Australia, dan Timur Tengah.
Kendati ekspor masih lesu, namun Asep masih yakin perusahaan bisa mencapai target penjualan tahun ini yang dipatok sebesar Rp 2,54 triliun atau naik 11,9% ketimbang tahun 2012. Pasalnya, permintaan kabel domestik masih tumbuh tinggi.
Menurut Asep, permintaan kabel domestik lebih banyak datang dari sektor swasta. Sedangkan permintaan dari pemerintah, seperti PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), tidak terlalu besar lantaran sangat tergantung pada proyek yang ada.
Bahkan Asep memprediksi, kontribusi penjualan kabel ke PLN pada tahun ini tidak akan sebesar rencana semula, yakni 24% dari total penjualan KBLI. Meski begitu, Asep bilang, penjualan kabel ke PLN tahun ini masih lebih besar ketimbang tahun lalu.
Catatan saja, hingga akhir September 2013, KBLI membukukan penjualan Rp 1,93 triliun. Dari jumlah itu, penjualan ke PLN sebesar Rp 422,64 miliar. Perusahaan itu juga menjual kabel ke beberapa konsumen swasta, seperti PT Anugrah Megateratai sebesar Rp 361,17 miliar, PT Sentratek Metalindo sebesar Rp 249,65 miliar, dan PT Hartaperindo Sejahtera sebesar Rp 273,30 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News