kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ekspor Kopi Indonesia Diprediksi Terus Melaju


Jumat, 04 Oktober 2024 / 08:08 WIB
Ekspor Kopi Indonesia Diprediksi Terus Melaju
ILUSTRASI. Petani menunjukkan biji kopi robusta saat proses penjemuran di Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Senin (30/9/2024). Menurut petani, sejak sepekan terakhir harga biji kopi kering jenis robusta siap olah tingkat petani turun dari Rp69.000 per kg menjadi Rp60.000 hingga Rp55.000 per kg tergantung kualitas biji kopi. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) meyakini kinerja ekspor kopi nasional akan terus tumbuh positif pada sisa tahun 2024.

Berkaca dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kopi berupa arabica, tanpa dipanggang, dan tidak dihilangkan kafeinnya (HS 09011120) tercatat sebesar US$ 352,64 juta pada Januari-Agustus 2024 atau naik 39,44% year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Banggakan Kopi Indonesia, Mendag Zulkifli Hasan Dukung Peningkatan Ekspor Kopi

Ekspor kopi jenis robusta, tanpa dipanggang, dan tidak dihilangkan kafeinnya (HS 09011130) juga naik 34,11% yoy menjadi US$ 468,55 juta hingga Agustus 2024.

Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Moelyono Soesilo mengatakan, besar kemungkinan capaian ekspor kopi Indonesia pada 2024 lebih baik ketimbang tahun lalu.

Hal ini didukung oleh suplai biji kopi yang meningkat pada semester II-2024 seiring musim panen di daerah-daerah penghasil kopi.

Selain itu, pengapalan kopi asal Indonesia ke wilayah Eropa juga mengalami lonjakan pada bulan Agustus dan September lalu sebagai langkah antisipasi pelaku usaha atas berlakunya UU Antideforestasi Uni Eropa (EUDR).

Baca Juga: Kedaulatan Pangan Nasional

Kabar terbaru, kebijakan EUDR ditunda selama setahun setelah sebelumnya hendak diberlakukan pada awal 2025 nanti.

"Aktivitas ekspor didominasi oleh kopi robusta, yang mana daerah penghasil robusta terbesar Indonesia ada di wilayah Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung," ujar Moelyono, Kamis (3/10).

Dia menambahkan, ekspor kopi nasional mayoritas masih ditujukan ke negara-negara tradisional seperti Jepang, Malaysia, Mesir, Jerman, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa Timur.

Lebih lanjut, AEKI juga menyebut, para produsen kopi nasional pada dasarnya tetap fokus memasok komoditas ini ke pasar domestik, mengingat permintaan di dalam negeri cukup besar.

Baca Juga: Indonesia Berjibaku Mengurai Hambatan Ekspor ke Eropa dan Amerika

Justru, biasanya ekspor dilakukan ketika pasar lokal tidak mampu menyerap hasil kopi pada waktu tertentu.

Tak ketinggalan, AEKI turut bersyukur kebijakan EUDR ditunda setahun. Keputusan ini dipercaya akan membuat permintaan kopi dari negara-negara Eropa tetap stabil. Apalagi, EUDR kerap dikeluhkan para pelaku usaha akibat syarat yang cukup berbelit. "Hanya beberapa eksportir yang siap dengan aturan EUDR tersebut," tandas dia.

Selanjutnya: Ganjil Genap Jakarta Apakah Berlaku Pagi Hari Ini? Cek Lagi Aturannya!

Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian 4 Oktober Antam Menguat UBS Stagnan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×