kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor matcha tea untuk bahan kasur dan bantal ke Korea Selatan


Selasa, 28 April 2020 / 14:04 WIB
Ekspor matcha tea untuk bahan kasur dan bantal ke Korea Selatan
ILUSTRASI. Pekerja memetik teh di Perkebunan Teh Kampung Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (19/6/2019). Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, lahan perkebunan teh di Jawa Barat pada tahun 2018 seluas 84.316 hektar, atau berkurang 6,3 persen diba


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Melihat peluang di saat pandemik korona merebak menjadi salah satu kunci keberhasilan. Hal ini yang dilakukan Arafah Tea, pebisnis teh di Bandung, Jawa Barat.

Pebisnis ini melakukan ekspor teh ke pasar internasional khususnya Korea Selatan. Teh yang diekspor dalam bentuk matcha tea. “Hal yang menarik di bisnis teh, selain bermanfaat untuk kesehatan, juga banyak sekali inovasi-inovasi produk teh yang diminati pasar luar, seperti contohnya terdapat permintaan pasar korea selatan untuk Matcha Tea sebagai bahan isian kasur dan bantal untuk kesehatan,” ujar Pemilik Arafah Tea, Ifah Syarifah dalam rilis yang diterima KONTAN, Selasa (28/4).

Menurutnya, inovasi-inovasi produk teh masih banyak yang belum dioptimalkan. Sebagai pelaku usaha perkebunan, ia mengatakan terus tetap meningkatkan kualitas dan kreatifitasnya dalam menyajikan atau membuat produk olahan komoditas perkebunan yang bernilai daya saing atau memiliki nilai tambah, dalam hal ini khususnya olahan teh.

Nah, di kekhawatiran pandemi Covid19 ini, tak mematahkan semangat Ifah. Saat ini Arafah Tea bersama dengan kelompok tani One yang diketuai H. Alvian sedang menyiapkan permintaan tersebut untuk bulan Mei 2020 dengan volume mencapai 21 ton dan sedang berjalan produksi sampai dengan akhir April 2020.
Hingga Februari 2020, Data BPS yang diolah Ditjen  Perkebunan menyatakan bahwa ekspor teh Indonesia mencapai 7.530 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 16,25  juta. Dari volume ekspor tsb, pasar korea selatan menyerap teh Indonesia baru sekitar 9 ton dengan nilai sebesar US$  21.65 ribu.

Direktur Jenderal Perkebunan  Kasdi Subagyono, menyikapi dengan baik atas berkembangnya inovasi-inovasi baru baik di hulu maupun hilir, tentunya dengan memperhatikan standar kualitas yang Termasuk memperhatikan bagaimana inovasi-inovasi tersebut tetap melihat soal kelestarian lingkungan secara teknis maupun keberlanjutan lingkungan.

Sebagaimana diketahui bahan tanaman teh ini juga berfungsi menahan tanah, menyerap air dan mensuplai oksigen serta penting dalam hal diversifikasi ekosistem di dataran tinggi.

Dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan memang perlu dilakukan inovasi pengembangan produk-produk perkebunan. Misalnya di kelapa ada produk briket arang untuk bahan bakar, cocopeat dari sabut kelapa untuk media tanam.

Lalu di kelapa sawit dengan pemanfaatan Tandan Buah Segar (TBS) kosong sebagai sumber biomassa. Selain itu, pada kopi juga ada pemanfaatan sekam dan kulit kopi yang belum banyak dikembangkan. Begitu juga di teh ada inovasi berupa pemanfaatan matcha tea untuk bahan isian kasur dengan pemanas yang banyak digunakan di terapi spa lalu untuk bantal untuk terapi kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×