Reporter: Widyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penjualan ke pasar ekspor menopang kinerja PT Kedaung Indah Can Tbk selama sembilan bulan pertama 2014. Emiten berkode KICI mencatat pertumbuhan pendapatan 2,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013.
Mengacu laporan keuangan produsen peralatan rumah tangga ini, sampai September 2014, perseroan ini mencatat pendapatan Rp 80,65 miliar atau tumbuh jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013 senilai Rp 78,64 miliar.
Adapun penjualan ekspor berkontribusi Rp 24,60 miliar atau 31% dari total pendapatan perseroan per September 2014. Penjualan ekspor pada periode ini naik 13% jika dibandingkan perolehan pendapatan perseroan di periode yang sama tahun 2013 lalu Rp 21,78 miliar.
"Kenaikan pendapatan ekspor karena pengaruh kenaikan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) yang terjadi sepanjang tahun 2014," terang Hidayat Karnadi, Sekretaris Perusahaan Kedaung kepada KONTAN, Rabu (12/11).
Adapun pendapatan Kedaung dari pasar domestik berkontribusi 69% dari total pendapatan perseroan kuartal III-2014. Namun, pendapatan Kedaung periode ini turun 1,4% menjadi Rp 56,05 miliar jika dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 56,87 miliar.
Menurut Hidayat, penurunan penjualan pasar domestik terpengaruh kenaikan harga jual produknya. Maklum, tahun ini, Kedaung menaikkan harga jual menyusul kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang membebani biaya produksi.
"Selain itu, ada sebagian penjualan saat Lebaran belum semua dibayarkan, sehingga mempengaruhi pendapatan kami kuartal III-2014," terang Hidayat.
Dari sisi laba, sampai September 2014, laba perseroan turun 12,5% menjadi Rp 5,93 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 6,78 miliar. Penurunan laba terjadi karena ada kenaikan beban umum dan administrasi perseroan.
Adapun sampai akhir tahun ini, Kedaung optimistis mencatat kenaikan pendapatan sebesar 10%. Mengacu proyeksi ini, perseroan membidik pendapatan Rp 108,92 miliar atau naik dari realisasi pendapatan tahun lalu senilai Rp 99,02 miliar. "Ini kenaikan optimistis dan sesuai dengan tren pertumbuhan pendapatan kami dari tahun ke tahun," terang Hidayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News