kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BBM Naik, Kedaung Indah Bidik Pasar Menengah-Atas


Sabtu, 29 Juni 2013 / 07:35 WIB
ILUSTRASI. Harga Saham ANTM & BBCA Kompak Menghijau di Perdagangan Jumat (21/1). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. Adanya kekhawatiran penurunan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak menyurutkan optimisme PT Kedaung Indah Can Tbk. Perusahaan penyedia perangkat rumah tangga ini yakin, penjualan bisa tumbuh 10% sampai 20% hingga akhir 2013.

Manajemen Kedaung Indah harus menyiapkan beberapa strategi untuk menggapai target tersebut. Maklum, kenaikan harga BBM menjadi masalah bagi beberapa perusahaan karena ada kekhawatiran kemampuan beli masyarakat turun.

Nah, untuk menyiasati isu ini, perusahaan akan menggenjot penjualan ke konsumen menengah atas. Menurut Hadi Mulyono, Direktur Keuangan Kedaung Indah Can, daya beli konsumen berduit relatif stabil. Oleh karena itu, emiten saham berkode KICI ini akan meningkatkan penetrasi melalui jaringan ritel modern.

Pilihan langkah ini juga menjadi bagian dari strategi menyiasati kian ketatnya persaingan dengan produk-produk impor murah, terutama dari China. "Kami mengandalkan keunggulan kualitas untuk bisa masuk level lebih tinggi," terang Hadi kepada KONTAN, Jumat (28/6).

Sebagai catatan selama tahun lalu, penjualan bersih emiten saham berkode KICI ini Rp 94,79 miliar. Dengan target tersebut, perusahaan itu berharap tahun ini bisa mengantongi omzet Rp 104,26 miliar-Rp 113,74 miliar. "Kami masih mengandalkan pasar domestik," tambah Hadi.

Selama ini, penjualan di pasar dalam negeri menjadi penopang utama. Porsinya mencapai 73%. Sebagai gambaran, dari total penjualan sekitar Rp 94,79 miliar tahun lalu, sekitar Rp 69,85 miliar berasal dari penjualan dalam negeri. Sedangkan sisanya dari penjualan ekspor.

Begitu pula dengan pencapaian tiga bulan pertama 2013. Penjualan domestik tercatat sebesar Rp 16,06 miliar. Sedangkan total penjualan mencapai Rp 21,73 miliar.

Sementara itu, terkait penjualan produk berdasarkan jenis, Kedaung Indah masih menjagokan produk enamel. Tahun lalu, penjualan produk ini mencapai Rp 57,18 miliar atau setara dengan 60% dari total penjualan perusahaan. Sedangkan sisanya diperoleh dari hasil penjualan produk kaleng. Nilainya sekitar Rp 37,6 miliar.

Namun, Kedaung Indah berniat memperbesar perolehan pundi-pundi dari penjualan produk kaleng. Untuk merealisasikan hal ini, Kedaung Indah berencana melakukan peningkatan kapasitas produksi sebesar 27%.

Hingga kini, kapasitas produksi kaleng Kedaung Indah sebesar 180 ton per bulan. Targetnya, kemampuan produksinya bisa bertambah 30 ton menjadi 210 ton per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×