Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencatat prestasi gemilang dalam ekspor mobil sepanjang tahun berjalan, menempati posisi teratas di antara agen pemegang merek (APM) lainnya.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) selama Januari–Oktober 2025, TMMIN menduduki jumlah ekspor mobil Completely Built Unit (CBU) terbanyak, yakni 145.395 unit. Raihan ini tumbuh 5,60% year-on-year (YoY) dari 137.677 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, mengatakan capaian ini ditopang oleh kinerja ekspor kendaraan elektrifikasi model hybrid Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV.
Keduanya masing-masing menyumbang 10.830 unit dan 7.584 unit ke capaian ekspor. Dengan begitu, model hybrid berkontribusi sebanyak 18.414 unit atau 13% dari total performa ekspor.
Baca Juga: Pabrikan Mobil dan Industri Komponen Menanti Insentif Sektor Otomotif pada 2026
“Selain itu, terdapat juga peningkatan permintaan di negara tujuan ekspor,” jelasnya kepada Kontan, Selasa (18/11/2025).
Tak hanya model hybrid, Bob bilang, TMMIN telah mengekspor Sport Utility Vehicle (SUV) seperti Fortuner, Rush, dan Raize dengan total 90.547 unit.
Sementara itu, ekspor Multi-Purpose Vehicle (MPV) seperti Kijang Innova, Avanza, dan Veloz mencapai 68.406 unit.
Adapun sepanjang tahun ini, TMMIN telah menjangkau kawasan Asia, Amerika Selatan, dan negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) sebagai tujuan ekspor.
Bob melanjutkan, untuk meningkatkan ekspor di sisa tahun dan 2026 mendatang, perusahaan akan meningkatkan potensi ekspor kendaraan elektrifikasi.
Baca Juga: Ekspor Mobil Daihatsu Naik 9,9% hingga Oktober 2025, Filipina Jadi Pasar Terbesar
“Kami pun terus menerapkan strategi multi-pathway, dengan varian kendaraan yang lengkap mulai dari mobil internal combustion engine (ICE), low cost green car (LCGC), elektrifikasi, hingga biofuel,” jelasnya.
TMMIN, kata Bob, juga melakukan diversifikasi pasar ekspor untuk menyasar pasar ekspor non-tradisional, serta melakukan inovasi kendaraan pengangkut uang tunai (cash carrier).
“Kami juga memperkuat rantai pasok lokal (komponen, suku cadang) yang memenuhi standar global agar bisa ekspor komponen, tak hanya unit mobil,” ujar Bob.
Selanjutnya: Ekonom Ungkap Anomali Rupiah 2025: Melemah di Tengah Ekonomi Kuat, Apa Apa?
Menarik Dibaca: Begini Manfaat Ganda Vaksinasi RSV Saat Kehamilan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













