Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, ekspor hasil perikanan hingga tahun lalu nilainya mencapai US$ 4,19 miliar. Kenaikan ini juga diikuti dengan menurunnya jumlah kasus penolakan ekspor hasil perikanan per negara mitra tahun 2013 masih dibawah 10 kasus.
Bahkan dari data pertumbuhan nilai ekspor dari 2011-2012 produk perikanan rata rata terjadi kenaikan hingga 11,62%, jauh diatas pertumbuhan ekspor Nasional yang hanya minus 6,25%. Sebailkya, nilai impor perikanan dari 2011-2012 terus mengalami penurunan hingga -15,49% jauh dibawah nilai impor nasional yang mencapai 9,4%.
“Dari data tersebut, neraca perdagangan tahun 2012 perikanan surplus US$ 3,52 miliar atau 81,11% dari total transaksi perdagangan impor, jauh diatas Neraca perdagangan nasional yang defisit US$ 1,33 miliar,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Sutardjo di Hotel Grand Melia, Rabu (8/1).
Sharif menambahkan, program industrialisasi kelautan dan perikanan memang sudah menjadi konsen KKP. Untuk itu upaya peningkatan kinerja ekspor terus dilakukan.
Diantaranya, KKP telah melakukan peningkatan utilitas kapasitas industri untuk 6 komoditas utama. Yakni ikan kaleng cakalang (canned tuna), ikan kaleng sardine (canned sardine), Ikan tuna loin segar dan beku (fresh and frozen tuna loin), udang beku dan olahan, Katsuebushi Cakalang dan tuna rebus.
Selanjutnya KKP juga melakukan perluasan dan diversifikasi produk ekspor, Compliance terhadap standar dan persyaratan pasar internasional, Promosi dan branding produk ekspor serta penanganan hambatan ekspor baik tarif maupun non tarif.
“Prinsipnya ekspor hasil perikanan telah diarahkan pada produk bernilai tambah, dengan meningkatnya harga rata rata produk perikanan”, jelas Sharif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News