kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor produk perikanan ke Rusia akan dibuka lagi


Selasa, 01 Juli 2014 / 19:23 WIB
Ekspor produk perikanan ke Rusia akan dibuka lagi
ILUSTRASI. Ada beberapa minuman yang bisa dijadikan opsi untuk mengurangi gejalanya.


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ekspor produk perikanan ke Rusia akan segera dapat berjalan lagi. Untuk dapat melakukan ekspor, perusahaan eksportir akan diseleksi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk dapat disesuaikan dengan standar yang berlaku di negeri tirai besi tersebut.

Saut P Hutagalung Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP mengatakan, pihaknya akan melakukan seleksi terhadap 24 perusahaan eksportir produk perikanan yang memasarkan ke Rusia. "Kita juga nanti akan meminta penjelasan dari Customs Union untuk melakukan penilaian terhadap perusahaan eksportir yang diseleksi," kata Saut, Selasa (1/7).

Sebelum September, Saut menjanjikan persoalan tersebut sudah dapat selesai sehingga eksportir dapat segera melakukan pengiriman. Pasalnya, bila pengapalan dilakukan setelah September maka kesempatan ekspor menjadi pupus lantaran lamanya perjalanan untuk pengapalan.

Dengan sisa waktu yang ada tersebut, Saut memproyeksi nilai ekspor produk perikanan ke Rusia pada tahun ini tidak akan besar yakni hanya sekitar US$ 15 juta. Produk potensial yang dipasarkan ke Rusia tersebut antara lain, udang, minyak ikan dan tuna.

Sekedar informasi, pelarangan ekspor produk perikanan asal Indonesia ke Rusia diterapkan sejak 1 Juli 2013. Akibat kondisi tersebut, ekspor produk perikanan Indonesia ke Rusia menjadi tergerus sebesar US$ 30 juta tahun lalu.

Rusia sendiri merupakan salah satu pasar ekspor produk perikanan yang cukup besar. Setiap tahun rata-rata nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke Rusia mencapai US$ 50 juta. Untuk produk perikanan sendiri jenisnya antara lain tuna, udang dan minyak ikan.

Saut bilang, peluang untuk dapat ekspor ke Rusia merupakan sebuah kemajuan. Pasalnya, dahulu pihak Rusia tidak memperbolehkan impor dari seluruh perusahaan asal Indonesia. "Ini kemajuan, tadinya pelarangan berlaku untuk seluruh perusahaan, sekarang perusahaan yang memenuhi syarat maka bisa maju ekspor," ujar Saut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×