kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Ekspor sepatu olahraga punya prospek cerah tiap tahunnya


Senin, 26 Agustus 2019 / 19:33 WIB
Ekspor sepatu olahraga punya prospek cerah tiap tahunnya
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja pabrik sepatu


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri sepatu tanah air terus menggenjot peluang ekspor. Meski persaingan di tingkat global semakin ketat, namun kualitas produksi sepatu lokal tetap terjaga.

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Sepatu Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri menuturkan, saat ini posisi ekspor Indonesia berada di urutan ketiga setelah China dan Vietnam. Namun kompetisi mulai menguat di mana negara seperti Kamboja mulai menguat ekspornya.

"Ekspor sepatu Indonesia (2018 kemarin) sekitar US$ 5,1 miliar, sementara Kamboja sudah mendekati US$ 4 miliar," sebutnya kepada Kontan.co.id, Senin (26/8).

Baca Juga: Outfit miliaran selebritis negeri ini, berapa penghasilan mereka?

Oleh karena itu, Firman berharap industri ini dapat didorong dengan regulasi yang meningkatkan competitiveness-nya.

Pasar ekspor terbilang empuk meski dari segi volume tidak sebesar permintaan di tingkat lokal, namun secara value produk yang di ekspor jauh lebih tinggi dibandingkan penjualan di domestik.

Firman mengaku tidak mempunyai detail pasti volume penjualan sepatu lokal, namun diperkirakan peningkatannya seiring pertumbuhan populasi masyarakat di Indonesia.

Baca Juga: Inilah merek sneakers lokal yang jadi buruan milenial

Untuk sepatu olahraga alias sneakers, trend nya cenderung meningkat disebabkan oleh penggunaannya yang tak mengenal batas dan tempat.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×