Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), ekspor udang Januari 2011 membukukan nilai sebesar US$ 75,38 juta. Nilai ini naik 22,2% dari kinerja Januari 2010 yang mencatat nilai sebesar Us$ 41,68 juta.
Thomas Dharmawan, Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) mengaku tidak heran dengan kenaikan nilai ekspor Januari kemarin. Penyebabnya, harga udang semua jenis memang sudah terkerek naik sejak akhir tahun 2010.
Udang beku misalnya, harga per Desember 2010 mencapai US$ 8,35 per kilogram (kg), naik 8,7% dari Januari 2010 yang US$ 7,68 per kg. Harga udang tidak beku juga naik dari US$ 3,53 per kg pada Januari 2010 menjadi US$ 4,42 per kg pada Desember 2010.
Begitu juga dengan udang yang sudah dikalengkan, naik dari US$ 6,52 per kg menjadi US$ 6,83 per kg. "Kenaikan harga ini menyebabkan nilai ekspor udang melonjak," ujar Thomas ketika dihubungi KONTAN, Minggu (10/4).
Kenaikan harga ini memang kerap terjadi di periode Desember-Januari setiap tahunnya. Penyebabnya, permintaan dari Amerika Serikat (AS), Jepang dan negara-negara Eropa sedang tinggi-tingginya. Ini terkait dengan perayaan hari-hari besar seperti Natal, Tahun Baru dan Imlek. "Konsumsi udang masyarakat di sana meningkat drastis di periode itu," ujar Thomas.
Victor Nikijuluw, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berpendapat, kenaikan ekspor ini disebabkan peningkatan permintaan terhadap udang Indonesia. Ini terlihat dari kenaikan volume ekspor udang Januari 2011 yang naik 19,1% dibanding Januari 2010.
Ini merupakan ekses kegagalan panen di beberapa negara penghasil udang seperti Cile dan Meksiko. Dua negara itu sedang dilanda musim dingin sehingga tidak mampu menghasilkan udang. Akibatnya, permintaan udang yang tadinya mengarah ke 2 negara itu beralih ke Indonesia.
Namun, kinerja ekspor udang yang bagus di Januari 2011, diprediksi tidak akan berlangsung lama. Thomas mengatakan, ekspor udang kemungkinan akan turun mulai April ini. Penyebabnya, Cile, Meksiko dan negara-negara di belahan utara lainnya sudah bisa memproduksi udang lagi karena musim dingin mulai berlalu.
Efeknya, permintaan yang tadinya hanya mengarah ke Indonesia akan kembali lagi ke sana. "Akibatnya, kinerja ekspor kita kemungkinan akan menurun," tandas Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News