kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Eksportir cemas menurunnya produksi kopi


Selasa, 07 Oktober 2014 / 16:11 WIB
Eksportir cemas menurunnya produksi kopi
ILUSTRASI. 5 Aplikasi untuk Mempercantik Foto Online Sebagai Alternatif Remini. Picture taken March 22. REUTERS/Jason Lee


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasokan kopi dunia yang secara perlahan menurun. Kekeringan dan hama menyerang kopi dan membuat produktifitas kopi dunia anjlok.

Kondisi ini terjadi di negara penghasil kopi seperti: Brasil, Vietnam, Indonesia, Italia dan Amerika Serikat. Memasuki tahun 2014 kekeringan melanda hampir merata di seluruh dunia. Hanya saja perbedaannya, di negara Amerika Serikat, Brasil dan Amerika Selatan sebagai tantangan berat yang dihadapi adalah hama kerak daun.

Sementara di dalam negeri dihadapkan pada anamoli cuaca yang terjadi di awal tahun musim hujan dan pertengahan tahun kekeringan.

Alhasil pasokan kopi global mengalami penurunan. Kondisi ini membuat eksportir kopi cemas. Mereka khawatir ekspor kopi tahun ini tidak bisa mengulang kesuksesan tahun 2013.

Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Pranoto Soenarto mengatakan, sulit untuk petani kopi mengenjot produksinya di tengah kondisi kekeringan saat ini. Alhasil, produksi kopi semester dua bisa jadi stagnan atau paling baik pencapaiannya sama pada semester satu lalu.

"Secara tonase (volume) mungkin akan sama dengan tahun lalu. Namum secara nilai ekspor akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," ujar Pranoto pada Selasa (7/10).

Ia memprediksi kalaupun ada kenaikan volume produksi tidak mencapai 10% dibandingkan semester satu tahun lalu. Dalam kurung waktu tiga bulan terakhir, Pranoto meyakini produksi bisa terkerek seiring dengan musim hujan telah datang pada awal Oktober ini.

AEKI optimis produksi kopi dapat mencapai 800 kg/ha. Alasannya, saat ini kata Pranoto hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki produk kopi yang berorientasi ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×