Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina telah merealisasikan kontrak on hand senilai Rp 6 triliun hingga kuartal I-2022.
Jayanty Oktavia Maulina, Manager of Corporate Communications Elnusa memaparkan, Elnusa memiliki tiga segmen bisnis yaitu jasa hulu migas, jasa distribusi dan logistik energi, dan jasa penunjang migas.
“Dari tiga segmen bisnis tersebut kontrak on hand per kuartal I-2022 adalah sebesar 64,2% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), prosentase tersebut equal dengan senilai Rp 6 triliun,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/6).
Adapun komposisi dari pencapaian tersebut ialah 7,94% jasa hulu migas, dan sisanya 64,75% pada jasa distribusi dan logistik energi serta jasa penunjang migas.
Di sisi lain, sampai dengan April 2022 secara year to date (YTD) belanja modal yang sudah terserap senilai Rp 172 miliar.
Baca Juga: Elnusa (ELSA) Catat Pendapatan Rp 2,4 Triliun di Kuartal I-2022, Berikut Penopangnya
Realisasi belanja modal Elnusa pada kuartal I 2022 ini dimanfaatkan untuk berbagai investasi yang mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis.
Beberapa di antaranya untuk pengembangan jasa hulu pada pemeliharaan kapasitas kelengkapaan pekerjaan Hydraulic Workover (HWU) serta jasa distribusi dan logistik energi untuk pembangunan Terminal Liquefied Petroleum Gas (TLPG) Kolaka dan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tembilahan.
Melansir catatan sebelumnya, Elnusa menganggarkan belanja modal senilai Rp 700 miliar di sepanjang tahun ini. Capex yang dianggarkan pada 2022 lebih tinggi dari realisasi capex di 2021 yang senilai Rp 436 miliar.
Anty menjelaskan, sisa capex yang ada akan digunakan untuk mendukung operasional yang mendukung pertumbuhan bisnis baik di sektor jasa hulu migas maupun infrastruktur pada jasa distribusi dan logistik energi. Capex terseut juga akan dialokasikan untuk menjaga kapasitas saat ini untuk berbagai investasi yang mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis.
Corporate Secretary Elnusa Asmal Salam menambahkan, sampai dengan akhir tahun nanti, Elnusa terus berupaya untuk mengejar target dengan capaian positif di akhir 2022 melalui strategi diversifikasi portofolio yang mampu menopang dan menyeimbangkan kinerja pada tiga segmen bisnis Elnusa.
“Melalui diversifikasi portofolio mulai dari jasa hulu migas, jasa distribusi dan logistik energi dan jasa penunjang migas akan saling menopang satu sama lain,” ujarnya.
Ke depannya, Asmal mengungkapkan, pada segmen jasa hulu migas pihaknya tengah memetakan beberapa proyek yang akan disasar pada pekerjaan survei seismic juga Engineering Procurement Construction (EPC) dilingkungan Subholding Upstream Pertamina.
Selain itu, berbagai penjajakan bisnis baru juga tengah dilakukan untuk sektor migas juga non migas. Asmal bilang, strategi dan upaya ini menjadi sangat penting bagi Elnusa agar titik balik pertumbuhan ini terus berjalan dengan baik ke depan.
“Tantangan ke depan tentunya tidaklah mudah, namun kami optimis di akhir 2022 nanti kami akan mampu mencetak capaian positif dengan melihat besarnya peluang bagi Perseroan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan serta bertanggung jawab,” kata Asmal.
Baca Juga: Elnusa (ELSA) Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 85% pada 2022
Elnusa juga optimistis dapat berperan aktif mendukung Subholding Upstream, Pertamina Group dan KKKS lainnya dalam mewujudkan target peningkatan produksi nasional minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMscfd) pada 2030 mendatang.
Sampai dengan kuartal I 2022, ELSA mencatatkan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 2,4 triliun di kuartal I 2022 atau tumbuh 34% (year on year/yoy) dibandingkan perolehan periode yang sama di tahun lalu senilai Rp 1,8 triliun.
Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 54%, jasa hulu migas 38% dan jasa penunjang 8%.
Pada periode ini ELSA mencatatkan laba kotor sebesar Rp 200 miliar tumbuh 67% dibandingkan pada periode yang sama di 2021 yakni Rp 120 miliar. Sejalan dengan ini ELSA juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 75miliar.
Selain itu, ELSA membukukan pertumbuhan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 248miliar, meningkat 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yakni Rp 227 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News