kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.421   -121,00   -0,73%
  • IDX 7.465   -73,12   -0,97%
  • KOMPAS100 1.049   -9,76   -0,92%
  • LQ45 788   -9,08   -1,14%
  • ISSI 253   -2,74   -1,07%
  • IDX30 412   -0,51   -0,12%
  • IDXHIDIV20 470   2,87   0,61%
  • IDX80 118   -1,14   -0,95%
  • IDXV30 123   0,72   0,59%
  • IDXQ30 131   0,68   0,52%

Elnusa (ELSA) Siapkan Strategi Hadapi Gejolak Energi Global


Senin, 04 Agustus 2025 / 18:33 WIB
Elnusa (ELSA) Siapkan Strategi Hadapi Gejolak Energi Global
ILUSTRASI. Elnusa EBITDA tercatat sebesar Rp 742 miliar, sedangkan laba bersih Elnusa mencapai Rp 336 miliar pada semester I-2025?


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi harga minyak dunia yang tak menentu masih menjadi tantangan utama sektor energi global, tak terkecuali bagi industri hulu dan hilir minyak dan gas (migas) di Tanah Air.

Namun, di tengah ketidakpastian ini, pemerintah tetap berkomitmen untuk memperkuat sektor hulu dan hilir migas demi mencapai ketahanan dan swasembada energi, seperti yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Komitmen ini tercermin dari tren kenaikan investasi migas dalam lima tahun terakhir yang ditunjukkan oleh data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Berdasarkan data dari SKK Migas, tercatat realisasi investasi hulu migas pada 2020 sebesar US$ 10,5 miliar, pada 2021 sebesar US$ 10,1 miliar, 2023 sebesar US$ 13,72 miliar, pada 2024 sebesar US$ 15,3 miliar, dan hingga semester I-2025 tercatat sebesar US$ 7,19 miliar dengan proyeksi hingga akhir tahun mencapai US$ 16,5 miliar hingga US$ 16,9 miliar.

Lonjakan investasi tersebut menjadi peluang bagi PT Elnusa Tbk (ELSA), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), untuk memperluas pangsa pasar di tengah dinamika sektor energi.

"Nah ini menjadi opportunity bagi Elnusa selaku perusahaan services untuk memanfaatkan data ini atau kondisi ini dalam meningkatkan market share Elnusa di kegiatan migas," kata Arief Prasetyo Handoyo, Direktur Pengembangan Usaha Elnusa di Jakarta, pekan kemarin.

Baca Juga: Elnusa (ELSA) Raih Pendapatan Rp 6,9 Triliun pada Semester I-2025, Ini Pendorongnya

Arief menjelaskan, untuk menjawab tantangan industri migas dan mendukung transisi menuju energi bersih, Elnusa telah menyiapkan tujuh strategi utama.

Strategi pertama, memperkuat sinergi dengan Pertamina Group sebagai captive market utama. Maklum, saat ini 80% captive market Elnusa berasal dari Pertamina grup dengan produknya berupa crude oil, gas, bbm serta petrochemical.

Strategi berikutnya, menjalin kemitraan strategis (strategic partnership) baik di lingkungan internal Pertamina maupun dengan penyedia teknologi eksternal. Tujuannya adalah untuk mitigasi risiko dan efisiensi biaya. Elnusa mendorong peningkatan kolaborasi dengan seluruh subholding Pertamina, untuk mendukung pencapaian rencana kerja grup energi pelat merah tersebut.

Ketiga, selektif dalam memilih investasi. Dengan keterbatasan sumber daya, Elnusa memastikan investasi dilakukan secara prudent agar tetap efisien dan berdampak maksimal.

"Ini juga harus kita lakukan karena tanpa adanya suatu screening di dalam mengajukan investasi kita tidak akan turun atau aktif di dalam kegiatan tersebut. Nah tentunya hal ini menjadi keharusan karena bagaimanapun juga kegiatan-kegiatan yang prudent itulah yang menjadi prioritas kami untuk melakukan investasi dengan adanya keterbatasan resource yang kami miliki," tegas Arief.

Strategi selanjutnya, pengembangan bisnis baru (new business development). Elnusa mulai bertransformasi dari penyedia jasa menjadi perusahaan yang mampu menciptakan produk bernilai tambah, misalnya digital pipeline cleaning dan bahan kimia peningkat performa sumur.

 

"Nanti ke depan kita tidak hanya menawarkan service saja tapi kita juga akan membuat produk dan menjual produk di dalam kegiatan bisnisnya," jelas Arief.

Strategi kelima, menjaga produktivitas kerja baik dari sisi manusia maupun aset. Keenam, membangun kapabilitas dan budaya perusahaan yang adaptif terhadap perubahan. Dan yang terakhir, memperkuat kondisi keuangan melalui efisiensi dan selektivitas investasi.

"Untuk investasi kita lokasikan kurang lebih 45% di upstream, sekitar 30% di logistik, sisanya ada di support, non-project, dan new business development," ungkap Arief.

Belanja Modal dan Fokus Strategi di Semester II-2025

Untuk menjalankan strategi-strategi tersebut, tahun ini Elnusa mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 594 miliar. Angka tersebut meningkat dari tahun 2023 sebesar Rp 525 miliar, tahun 2023 sebesar Rp 495 miliar, dan 2022 sebesar Rp 409 miliar.

Hingga semester I-2025, realisasi capex baru mencapai Rp 234 miliar atau 39% dari target. Arief menjelaskan, keterlambatan terjadi karena adanya penyesuaian permintaan pasar. 

"Terlambat ini pun juga disebabkan karena demand juga agak mundur. Jadi agar tidak menambah cost of money karena kita pesan duluan, tentunya itu kita sesuaikan," jelas Arief.

Namun, Arief optimistis realisasi capex akan dikejar di semester II-2025.

Baca Juga: Elnusa Petrofin Perluas Dampak Sosial, Luncurkan Layanan Ambulans Gratis

"Memang sampai akhir Juni atau semester 1 kita baru menyelesaikan Rp 234 miliar dari target, tapi insyaallah sampai akhir tahun kita akan menyelesaikan beberapa kegiatan investasi yang akan kita lakukan di semester-II 2025," tutur Arief.

Semester II-2025 akan menjadi periode ekspansi investasi yang signifikan. Elnusa akan menambah alat di sektor hulu seperti rig, logging tool, dan well testing, serta memperluas distribusi energi dengan pembangunan terminal LPG di Kolaka, penambahan armada, dan peremajaan tangki BBM. Di sektor pendukung, investasi diarahkan untuk warehouse, kapal, dan mesin di anak usaha IFK.

Bisnis Energi Bersih

Menjawab arah kebijakan energi pemerintah menuju rendah karbon, Elnusa mulai masuk ke bisnis gas dan energi rendah karbon sejak dua tahun lalu. Salah satu proyek prioritasnya adalah pengembangan mini LNG dari sumber gas marginal dan flare gas yang sebelumnya tak termanfaatkan.

Arief menuturkan, di dalam ekosistem bisnis mini LNG ini Elnusa memang sudah melakukan semacam pendekatan ke pemilik gas dalam hal ini, pemilik wilayah kerja (WK) dan telah bernegosiasi dengan off-taker dalam hal berkomunikasi dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Selain itu, Elnusa juga menyiapkan bisnis stasiun pengisian baterai kendaraan listrik bekerja sama dengan PLN, serta mendalami ekosistem carbon capture utilization and storage (CCUS). Dalam tahap awal, Elnusa menggunakan pompa untuk injeksi karbon hasil produksi migas ke reservoir bawah tanah.

Di sektor jasa, sumber daya manusia (SDM) menjadi aset utama untuk menopang pengembangan bisnis Elnusa. Direktur SDM dan Umum Elnusa Hera Handayani menekankan pentingnya pengembangan kompetensi pekerja. Melalui program Elnusa Leaders Development Program, perusahaan menggabungkan pelatihan internal, coaching, dan kelas formal untuk mencetak talenta masa depan.

Baca Juga: Elnusa (ELSA) Komitmen Perkuat Peran Strategis di Industri Hulu Migas

"Jadi kalau Pak Arief misalnya bilang tiga tahun lagi kita akan masuk ke satu bisnis. Tentu saja sebelum itu kita sudah harus memetakan kompetensi apa yang kita punya," ujar Hera.

Adapun, Elnusa mencatat kontribusi produktivitas SDM terhadap pendapatan perusahaan tumbuh 3% yoy, dengan pertumbuhan net income sebesar 37% dan EBITDA naik 12%.

Kinerja Semester I-2025

Berdasarkan catatan Kontan, anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina ini pendapatan pada semester I-2025 sebesar Rp 6,9 triliun, atau tumbuh 10% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan ini menjadi sinyal positif atas solidnya kinerja Elnusa di tengah tantangan industri migas dan dinamika makroekonomi global yang masih berlangsung.

Pertumbuhan ini ditopang oleh kontribusi yang kuat dari seluruh lini bisnis dengan segmen penjualan barang dan jasa distribusi & logistik energi menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Elnusa, yaitu 56% dari total pendapatan. Kontribusi signifikan ini berasal dari peningkatan bisnis trading Bahan Bakar Minyak (BBM) industri dan jasa transportasi BBM.

Sementara itu, segmen jasa hulu migas terintegrasi berkontribusi 33% dengan mempertahankan kinerja melalui layanan teknis dan proyek-proyek strategis. Segmen jasa penunjang migas berkontribusi sebesar 11% yang ditopang oleh kinerja positif dari lini bisnis fabrikasi, marine support, hingga warehouse dan data management.

Di sisi lain, EBITDA Elnusa tercatat sebesar Rp 742 miliar, sedangkan laba bersih Elnusa mencapai Rp 336 miliar pada semester I-2025.

Baca Juga: Elnusa (ELSA) Rampungkan Proyek Survei Seismik Non-Migas Pertama di Tambang Batubara

Sejalan dengan itu, kinerja operasional Elnusa pada semester I-2025 mencerminkan kapabilitas yang terus berkembang. Di segmen jasa hulu migas terintegrasi, Elnusa mencatat pencapaian penting melalui survei seismik 3D seluas 564,85 kilometer (km) persegi dan 2D 13,14 km, serta penyelesaian 551 pekerjaan wireline dan 7.401 aktivitas well testing.

Layanan lainnya juga menunjukkan performa optimal, seperti pengoperasian Modular Rig pada 5 sumur, serta penggunaan Hidraulic Workover Unit (HWU) pada 81 sumur.

Di bidang jasa penunjang migas, unit marine support membukukan 21 proyek aktif dengan tingkat utilisasi aset sebesar 80% tanpa insiden kecelakaan kerja, sementara warehouse dan data management mencapai utilisasi aset 95% serta keberhasilan re-sertifikasi ISO 27001:2022 dan ISO 20000-1:2018.

Segmen penjualan barang dan jasa distribusi dan logistik energi pun berkontribusi kuat. Di antaranya melalui pengangkutan BBM sebesar 11,85 juta kiloliter (KL), pengelolaan depot BBM dan LPG, serta distribusi BBM industri, pelumas, dan bahan kimia.

Selanjutnya: Lonjakan PHK Dorong Klaim JKP Tembus Rp 442 Miliar per Juni 2025

Menarik Dibaca: 5 Tanaman Pembawa Sial yang Harus Disingkirkan dari Rumah, Punya Energi Negatif!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×